TRIBUNNEWS.COM - Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona memiliki sejumlah warisan yang sangat besar jumlahnya.
Bukan hanya dari uang, namun juga dari harta benda yang dia miliki.
Salah satunya adalah motor Harley Davidson yang memiliki penampilan luar biasa.
Baca juga: Sederet Masalah yang Muncul Setelah Diego Maradona Meninggal: Rebutan Warisan Hingga Antre Tes DNA
Motor ini diberikan oleh mantan klubnya, Dynamo Brest yang disebut Yo Soy el Diego atau I am Diego dalam bahasa Inggris.
Motor ini diyakini memiliki nilai antara US$ 30.000 hingga US$ 40.000 (setara dengan Rp 565 juta-an).
Baca juga: Skandal Kematian Diego Maradona: Pengakuan Sangat Menderita dan Putus Asa, Ini Kata-Kata Terakhirnya
"Tujuannya adalah untuk membangun sesuatu yang menunjukkan bagaimana Diego akan terlihat seandainya dia menjadi seorang sepeda motor dan bukan pesepakbola," jelas Yuri Shif, yang bertanggung jawab atas proyek personalisasi ini.
Ini didasarkan pada model Fat Bob 107, tetapi memiliki sentuhan khusus seperti jok dalam warna Argentina, bola emas di roda, perubahan ketinggian atau adaptasi kontrol.
Baca juga: Jersey Bersejarah Diego Maradona Seharga Rp 28 Miliar Tak Bisa Dibeli Siapapun
"Saya membaca biografi dan anekdot tentang dia dari berbagai orang," kata Shif, mengenang penelitian yang dia lakukan.
"Saya menonton film dan sorotan serta wawancara, mengambil banyak informasi. Bisa dibilang saya tahu segalanya tentang dia."
Harta Warisan Maradona Diperebutkan 17 Orang
Kematian Diego Maradona menyisakan banyak drama.
Setelah sebelumnya ramai seputar adanya unsur kelalaian dokter dan petugas medis atas kematian Maradona, kini polemik bergeser pada perebutan harta sang legenda sepakbola tersebut.
Bak drama khas Amerika Latin, Telenovela, perebutan harta waris Diego Maradona menimbulkan riuh karena melibatkan banyak orang.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 17 orang berebut harta tersebut.
Baca juga: Jersey Bersejarah Diego Maradona Seharga Rp 28 Miliar Tak Bisa Dibeli Siapapun
Dunia sepak bola berkabung menyusul kepergian Diego Maradona pada 25 November 2020.
Pahlawan timnas Argentina di Piala Dunia 1986 itu wafat pada usia 60 tahun akibat serangan jantung.
Setelah kematian tragis tersebut, belakangan baru terungkap bahwa sang legenda tidak membuat surat wasiat sehingga membuat sejumlah orang mengincar kekayaannya.
Baca juga: Skandal Kematian Diego Maradona: Pengakuan Sangat Menderita dan Putus Asa, Ini Kata-Kata Terakhirnya
Menurut laporan media Inggris, The Sun, 17 orang sedang memburu warisan Maradona senilai 37 juta pounds (Rp 693,8 miliar).
Maradona diketahui punya lima anak yang otomatis bakal mendapatkan jatah warisan.
Namun, Maradona diyakini memiliki tujuh 'anak kesayangan' lainnya yang juga menuntut hak atas warisan itu.
Cerita semakin rumit karena lima saudara perempuan El Diego juga meminta bagian.
"Tanpa surat wasiat, anak-anak terdekat Maradona dan beberapa orang yang belum pernah dia temui akan mendapat bagian sama rata dari kekayaannya," ucap seorang sumber.
Baca juga: Kata-Kata Terakhir yang Diucapkan Diego Maradona Sebelum Meninggal
"Itu jelas tidak bisa diterima oleh anak-anak yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun dan merasa telah ditipu," tutur sumber serupa.
Sumber harta warisan Maradona berasal dari macam-macam kontrak di sepanjang hidupnya, termasuk kerjasama dengan produsen gim sepak bola Konami dan EA Sports.
Beberapa properti mewah seperti mobil Rolls Royce Ghost dan BMW i8 juga akan termasuk ke daftar harta warisan mendiang Maradona.
Sangat Menderita dan Putus Asa Sebelum Meninggal
Diego Maradona mengaku sangat menderita dan sudah putus asa kepada dokter pribadinya sesaat sebelum meninggal dunia.
Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, dinyatakan wafat pada Rabu (25/11/2020) di Buenos Aires akibat serangan jantung.
Kematian Maradona justru berbuntut panjang dengan munculnya banyak skandal.
Baca juga: Cerita Selebrasi Lionel Messi Buat Diego Maradona: Gol Mirip Hingga Berujung Denda Puluhan Juta
Skandal pertama diawali oleh laporan palsu yang dikeluarkan oleh suster pribadi Maradona, Dahiana Gisela.
Gisela diminta oleh sebuah perusahaan medis asal Argentina, Medidom, untuk membuat laporan palsu terkait kematian Maradona.
Setelah itu, muncul lagi kabar yang menyebutkan bahwa dokter pribadi Diego Maradona, dr Leopoldo Luque, digerebek polisi.
Baca juga: Kata-Kata Terakhir yang Diucapkan Diego Maradona Sebelum Meninggal
Luque dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap Maradona dengan alasan kelalaian medis.
Meskipun sang Legenda Sepak Bola Argentina itu sudah berpulang hampir seminggu yang lalu, kasus kematiannya tak kunjung selesai.
Akhirnya, pada Senin (30/11/2020) waktu setempat, Luque muncul ke hadapan publik dan memberikan penjelasan.
Salah satu hal yang disoroti oleh publik adalah pernyataan Diego Maradona menjelang akhir hayatnya kepada Luque.
Baca juga: Isi Percakapan di Panggilan Telepon Darurat Jelang Kematian Diego Maradona
Menurut laporan Marca yang dikutip BolaSport.com, Maradona mengaku sangat menderita dan putus asa menjelang kematiannya.
Bahkan, Diego Maradona sudah mengisyaratkan kepada Luque kalau pria 60 tahun itu ingin menyudahi hidupnya.
Akan tetapi, Luque berusaha mencegah Maradona dan meyakinkannya untuk tetap kuat menghadapi penyakitnya saat ini.
"Pada satu tahap Maradona berkata kepada saya, 'Sampai kapan Anda ingin pergi ke sini Dokter? Saya sudah sangat menderita'," ujar Luque.
"Saya pikir Diego, pada akhirnya, meninggalkan pertarungannya dengan penyakit. Dia sangat sedih dan saya melihatnya seperti itu."
"Dia menghukum dirinya sendiri dengan cara yang tidak akan saya izinkan sebagai temannya," tutur Luque melanjutkan.
Usai meninggal pada Rabu, Maradona dimakamkan di Bella Vista sehari setelahnya, Kamis (26/11/2020).
Setiap pertandingan sepak bola pun memberikan penghormatan terakhir kepada juara Piala Dunia 1986 itu dengan mengheningkan cipta dan bertepuk tangan beberapa menit.
Kata-Kata Terakhir Maradona
Beberapa hari sejak meninggalnya legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona, kata-kata terakhir sang maestro sepakbola diungkap ke publik.
Diego Maradona dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) siang waktu setempat dalam usia 60 tahun.
Media Argentina menulis bahwa Maradona meninggal dalam tidurnya akibat gagal jantung yang menyebabkan edema (penumpukan cairan) akut di paru-paru.
Dia mengembuskan napas terakhir saat berada di kediamannya yang terletak di Tigre, Argentina.
Diego Maradona kembali ke kediamannya untuk melanjutkan pemulihan setelah menjalani operasi otak pada awal November.
Baca juga: Laporan Awal Tim Forensik Tunjukkan Hal Ini Jadi Penyebab Kematian Diego Maradona
Selama menjalani masa pemulihan, dia ditemani oleh keponakannya, Johnny Esposito, dan seorang perawat.
Pada hari kepergiannya, Diego Maradona disebut sempat sarapan dengan penampilan pucat sambil mengeluh kedinginan.
Berdasarkan pemberitaan The Independent, Maradona merasa tidak enak badan dan ingin melanjutkan tidur setelah sarapan.
Namun, sebelum tidur, Maradona sempat berbicara kepada keponakannya. Dia berkata, "Me siento mal", yang berarti, "Saya tidak enak badan".
Baca juga: Sisi Gelap Nan Kontroversial Diego Maradona: Maniak Pesta Hingga Kecanduan Narkoba
Tak lama setelah itu, Psikolog Maradona, Carloz Ciaz, dan psikiater, Agustina Coaschoov, tiba di kediaman sang legenda.
Maradona dilaporkan sudah tidak merespons ketika mereka tiba.
Menurut otopsi awal yang telah bocor ke media Argentina, mereka memasuki kamar Maradona setelah pencetak gol "Tangan Tuhan" itu tidak merespons keponakannya.
Baca juga: Wasiat Diego Maradona, Permintaan Terakhir Ingin Jasadnya Diawetkan?
"Mereka (Carloz Ciaz dan Agustina) pergi ke kamar tidur Maradona di lantai dasar dan mencoba berbicara dengannya. Saat itu, dia tidak menjawab dan mereka meminta keponakan dan asistennya untuk memasuki ruangan," demikian bunyi laporan otopsi awal.
"Mereka mencoba membangunkan Maradona dan melakukan CPR. Petugas medis pertama yang ada di tempat melanjutkan upaya membangunkan Maradona bersama seorang ahli bedah yang tinggal di dekat kediamannya."
"Mereka menggunakan adrenalin dan atropin yang merupakan resep obat untuk mengobati gejala detak jantung rendah."
Akan tetapi, upaya itu tidak berhasil, nyawa Maradona tak tertolong.
Tak ada yang menyangka bahwa kata-kata terakhir yang diucapkan Maradona adalah "Saya tidak enak badan".
Kepergian Maradona meninggalkan duka yang mendalam, terutama bagi warga Argentina.
Presiden Argentina, Alberto Fernandez, mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional setelah kepergian Maradona.
Berita duka ini juga mengundang warga Argentina untuk berbondong-bondong turun ke jalan, memberi penghormatan kepada sang legenda. (Benediktus Agya Pradipta/Kompas.com)
Baca juga: Peti Jenazah Maradona Tiba di Istana Kepresidenan, Tepuk Tangan Terakhir Menggema di Buenos Aires
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata-kata Terakhir Diego Maradona: Keluhkan Kondisi Badan"