Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Melakoni pekerjaan sebagai pelatih, Mukti Ali Raja tentu sering bertemu dengan sesama rekan pelatih lainnya, khususnya pelatih sekolah sepakbola.
Hal ini karena Mukti sering menemani buah hatinya di SSB bahkan turut membantu Diklat Paku Aji (sejenis SSB) berkembang, sehingga kerap mengamati pertandingan atau perkembang SSB.
Bekerja di lapangan, pelatih kelahiran Sulawesi Selatan ini pun menemukan sebuah permasalahan khususnya di posisi kiper.
Mukti yang memang pelatih kiper sering mengamati kesalahan SSB yang sering menjadikan tugas kiper sebagai tugas pemain belakang.
"Khusus di Tangerang, saya sering berbicara kepada pelatih SSB agar tidak menyepelekan Goal Kick (tendangan gawang). Ada kendala saya di level senior. Banyak kiper yang masuk ke level senior, tetapi masih perlu dilatih teknik dasar termasuk Goal Kick," ucapnya di Stadion Mini Paku Jaya, Tangerang.
Lanjutnya, dirinya sering menemui SSB yang goal kick justru diambil oleh bek.
Menurut Mukti, kebiasaan ini membuat kiper kehilangan keahlian dasar yang mestinya ia kuasai sejak dini.
"Goal Kick itu diambil oleh kiper. Itulah tugasnya. Tidak bisa dengan alasan takut, goal kick diberikan ke bek. Kalau ada kesalahan ya belajar. Ini semua harus dipahami sejak usia dini," tutupnya