News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Tradisi Campione D'Inverno Untungkan AC Milan, Hegemoni Juventus jadi Bukti

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (tengah), penyerang Italia AC Milan Daniel Maldini (CL), bek Prancis AC Milan Theo Hernandez (2ndR) dan rekan satu tim merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember , 2020 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Tradisi Campione d'Inverno alias juara paruh musim bisa menguntungkan AC Milan, hegemoni yang mengakar Juventus di ajang Liga Italia jadi bukti nyata.

Tidak bisa dipungkiri kembali bahwa dominasi Juventus di panggung Liga Italia sangatlah kuat.

Tercatat dari musim 2011/2012 hingga musim lalu, Juventus sembilan musim beruntun sukses meraih trofi Scudetto Liga Italia.

Baca juga: Perbandingan AC Milan Era Allegri dengan Rezim Pioli, Ambisi yang Sama Tapi Beda Rasa

Baca juga: Bisnis Pintar AC Milan, Tukar Winger Pesakitan dengan Gelandang Bertahan Atletico Madrid

Gianluigi Buffon dipercaya menjadi starter dalam pertandingan tandang Juventus ke markas Parma dalam lanjutan pekan 13 Liga Italia 2020/2021. (Instagram @gianluigibuffon)

Uniknya, dari sembilan musim merajai kancah Serie A, hanya dua kali Juventus gagal berstatus Campione d'Inverno alias juara paruh musim.

Kegagalan dua kali Juventus menjadi Campione d'Inverno terjadi pada musim 2015/2016, dan 2017/2016.

Saat itu Napoli lah yang berstatus sebagai juara paruh musim. Namun pada akhir kompetisi. laju Bianconeri sama sekali tak terbendung.

Menariknya, musim ini AC Milan mampu menutup akhir tahun 2020 sebagai Capolista alias pemuncak klasemen sementara, berpeluang besar menyandang titel Campione d'Inverno.

Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (CR) merayakan bersama para pemainnya di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember 2020 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Laju Rossoneri terbilang masih sangat jauh untuk mengakhiri dominasi Juventus.

Setidaknya butuh lima pertandingan lagi bagi bagi AC Milan untuk menentukan apakah mereka mampu meraih Campione d'Inverno atau sebaliknya.

Namun berkiblat pada tren permainan dan konsistensi yang mereka miliki, bukan tidak mungkin Rossoneri bisa menyandang status sebagai juara paruh musim.

Diungkapkan oleh Zlatan Ibrahimovic, AC Milan tidak ada salahnya untuk bermimpi soal Scudetto.

Dengan penampilan stabil yang mereka pertontonkan, adalah hal yang wajar jika memandang Scudetto sebagai hal yang tak mustahil bagi mereka.

"Scudetto. Tim harus berani bermimpi. Tim dapat dan ingin melakukan lebih banyak lagi," terang Zltan Ibrahimovic, dikutip dari laman Sempre Milan.

Sejauh ini AC Milan telah melangsungkan 14 pertandingan di ajang Liga Italia.

Uniknya, gelar Capolista yang diraih Rossoneri saat ini diwarnai catatan unbeaten di 14 laga.

Rinciannya Rossoneri mengemas 10 kemenangan plus empat kali imbang dengan koleksi 34 poin.

Untuk menentukan apakah AC Milan mampu meraih Campione d'Inverno, terdapat lima laga lagi yang harus dilakoni oleh Rossoneri.

Bek Prancis AC Milan Theo Hernandez (tengah) merayakan kemenangan bersama bek Prancis AC Milan Pierre Kalulu (kiri) dan gelandang Turki AC Milan Hakan Calhanoglu setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember 2020 di San Siro stadion di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Tercatat kelima laga tersebut akan bersua dengan Benevento, Juventus, Torino, Cagliari dan Atalanta.

Praktis dari lima laga tersebut, Rossoneri memiliki dua laga berat, yakni melawan Atalanta dan Juventus.

Zlatan Ibrahimovic sendiri mengakui, untuk mewujudkan pencapaian gemilang 10 tahun silam, bukan perkara yang mudah.

Eks striker Barcelona itu meminta rekan-rekannya untuk fokus dalam setiap laga yang akan dihadapi.

"Pertandingan masih sangat banyak dan musim panjang telah menanti, tim ini harus fokus dalam setiap laga yang akan dilakoni," tukasnya.

Perlu lima laga lagi bagi Rossoneri untuk melihat apakah mereka mampu menyegel juara paruh musim.

Andai konsistensi mereka terus berlanjut, peluang besar bagi Rossoneri meraih titel tersebut.

Sedangkan tradisi Campione d'Inverno memiliki keberpihakan 'mitos' siapa yang menyandangnya maka akhir musim berpotensi kuat jadi juara Liga Italia.

Daftar Juara 10 Musim Terakhir Juara Paruh Musim

Musim 2010/2011: AC Milan (Campione d'Inverno) /AC Milan (Campione)

Musim 2011/2012: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2012/2013: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2013/2014: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2014/2015: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2015/2016: Napoli (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2016/2017: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2017/2018: Napoli (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2018/2019: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

Musim 2019/2020: Juventus (Campione d'Inverno) /Juventus (Campione)

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini