Ketika kondisinya semakin memburuk, pria yang menjadi pelatih Khabib Nurmagomedov itu disebut sempat menderita stroke.
Ia dikabarkan pernah menderita koma selama kurang lebih satu minggu selama masa perawatan.
Dan meskipun ia sudah bangun dari koma seminggu kemudian, ia dilaporkan masih belum dapat berbicara dan tetap dalam kondisi kritis.
Sebelum akhirnya, Khabib Nurmagomedov harus merelakan kepergian ayah tercintanya tepat pada Jumat, 3 Juli 2020.
Kepergian sang ayah tentu menjadi kesedihan tersendiri bagi Khabib Nurmagomedov yang selama ini dididik olehnya.
Kehilangan sosok yang ia cintai membuat Khabib Nurmagomedov seakan-akan runtuh.
Apalagi pada saat itu, Khabib Nurmagomedov dijadwalkan akan bertarung dengan Justin Gaethje di arena Octagon dalam waktu dekat.
Ditambah, pertarungan yang mempertemukan Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje menjadi salah satu tajuk duel yang dinantikan oleh penggemar UFC.
Hal ini mengingat keduanya dipandang menjadi dua dari sekian banyak petarung yang memiliki reputasi tinggi di UFC.
Pertarungan keduanya akhirnya berhasil digelar dalam tajuk UFC edisi 254, Oktober, dua bulan lalu.
Khabib Nurmagomedov berhasil keluar sebagai pemenang dengan mengalahkan Justin Gaethje dalam pertarungan tersebut.
Kemenangan melawan Gaethje membuat Khabib menjadi petarung UFC kelas ringan yang menorehkan rekor sempurna.
Petarung asal Dagestan itu menjadi sosok hebat yang belum pernah sekalipun menelan kekalahan dalam perjalanan kariernya.
Dimana, Khabib mampu meraih 29 kemenangan mengesankan dalam 29 pertarungan yang telah ia lakoni di arena UFC.