Figur James dan Chilwell juga rajin membantu penyerangan Chelsea, dengan menyisir sektor masing-masing.
Berperan sebagai bek sayap modern, keduanya memiliki kualitas umpan silang, kecepatan, dan dribel yang mumpuni untuk merepotkan lawan.
Begitu pun dengan duo Zouma dan Thiago Silva, keduanya nampak sangat lugas dan cekatan dalam mengawal lini pertahanan Chelsea.
Perpaduan pengalaman dan kekuatan fisik menjadi senjata andalan keduanya untuk menghentikan lawan yang coba mengancam gawang The Blues.
Kombinasi keempat pemain ini di lini belakang memberi andil besar dalam kiprah gemilang Chelsea.
Khususnya di awal-awal Liga Inggris musim ini.
Namun, hal yang sama tak terjadi di lini depan.
Frank Lampard sering melakukan bongkar pasang personel dan strategi untuk meramu kekuatan lini serang The Blues.
Nama Timo Werner, Tammy Abraham, Olivier Giroud, dan Hakim Ziyech menjadi figur yang sering mondar-mandir di daftar susunan pemain Chelsea.
Bisa dikatakan hanya sosok Hakim Ziyech yang paling konsisten mengisi daftar pemain utama yang diturunkan Lampard.
Peruntungan Ziyech tak bertahan lama lantaran dirinya mesti mengalami cedera di awal bulan Desember 2020 lalu.
Baca juga: Menang dari Manchester United jadi Titik Balik Manchester City Musim Ini, Pep Guardiola Kian Pede
Hal yang turut menghambat performa dan kontribusi untuk Chelsea.
Lampard pun ikut pusing dengan cederanya Ziyech.
Mantan punggawa West Ham itu seperti tak punya pendirian dalam menentukan siapa yang bertindak sebagai juru gedor Chelsea.