TRIBUNNEWS.COM - Klub elite Liga Italia, AC Milan memiliki peluang besar mengalami perubahan besar pada pakem formasi mereka.
Dengan bermunculannya pemain baru yang bergabung dengan AC Milan, Stefano Pioli selaku Allantore memiliki opsi yang lebih banyak untuk mengubah skema Rossoneri.
Sebagaimana yang diketahui, klub yang juga berjuluk Il Diavolo Rosso itu sukses memboyong Soualiho Meite dari Torino.
Baca juga: Sedikit Lagi AC Milan Miliki Duet Penyerang Timnas Kroasia, Hari Ini Mandzukic Jalani Tes Medis
Baca juga: Juventus Tumbang di Kaki Inter Milan, Pirlo Marah Besar, Sebut Ronaldo Cs Takut dengan Nerazzurri
Rossoneri resmi memboyong pemain kelahiran Prancis, 26 tahun silam itu lewat status pinjaman plus opsi pembelian di akhir musim.
Nama terbaru amunisi yang akan merapat ke publik San Siro ialah bomber pengangguran asal Kroasia, Mario Mandzukic.
Dari sejumlah portal media Italia bahkan telah mengklaim striker 34 tahun itu resmi menjadi milik Rossoneri.
Kabarnya Mario Mandzukic mau menerima tawaran kontrak dari AC Milan lewat durasi masa bakti enam bulan.
Sebagaimana yang diketahui, mantan penyerang Juventus itu telah vakum tidak bermain sepak bola selama 10 bulan.
Ia didatangkan Rossoneri dengan status free transfer alias tanpa biaya sepeserpun.
Alasan mengapa AC Milan mendatangkan Mario Mandzukic ialah untuk menjadi pengganti dari Zlatan Ibrahimovic.
Tidak bisa dipungkiri kembali bahwa AC Milan sangat bergantung pada sosok Ibrahimovic.
Kemampuannya dalam menjebol jala tim lawan tak termakan [oleh umur meski usianya telah menginjak 40 tahun.
Meskipun demikian, seiring usia sang bomber asal Swedia yang menua, AC Milan memahami bahwa tak lama lagi Ibrahimovic bisa meninggalkan publik San Siro.
Entah hengkang ke klub lain atau memutuskan untuk gantung sepatu.
Kondisi tersebut membuat klub mau tak mau mencari penggantinya dengan kualitas yang setara.
Nama Mario Mandzukic diklaim tepat untuk mengisi kekosongan lini serang andai ditinggalkan Zlatan Ibrahimovic suatu saat nanti.
Dengan bergabungnya dua amunisi anyar ini, Stefano Pioli memiliki opsi untuk mengubah pakem formasi mereka.
Sejauh ini Rossoneri di bahwa kemudia Pioli nyaris tak mengubah pakem 4-2-3-1.
Penggunaan dobel pivot plus sosok ujung tombak penyerangan tim menjadi ciri khas dari AC Milan musim ini.
Namun dengan kedatangan dari Mandzukic dan Meite, formasi tersebut dapat berevolusi menjadi 4-3-3 maupun 4-4-2.
1. Formasi 4-4-2
Sebagaimana yang diketahui, AC Milan memiliki peluang besar untuk menduetkan dua bomber maut mereka, Mario Mandzukic dan Zlatan Ibrahimovic.
Ibrahimovic memang terkenal sebagai pemain yang tak pernah tergantikan posisinya sebagai ujung tombak penyerangan tim.
Namun beda halnya dengan Mandzukic, di mana striker 34 tahun itu bisa menjadi tandem yang sepadan bagi King Zlatan.
Tak statis hanya bergerak di ujung tombak penyerangan tim, ia mampu bermain sama baiknya dengan pemain sayap, yakni menyisir sisi flank.
Meski memiliki perawakan yang beda jauh dengan Ibra, namun Mandzukic memiliki fleksibilitas ber,main yang luar biasa hebat.
Skema bermain tersebut bukan kali pertama dilakukan olehnya, menngingat sata bermain bagi Juventus, Mandzukic kerap beroperasi di posisi sayap.
3. Formasi 4-3-3
Selain formasi dengan mengandalkan dua sosk striker, penggunaan tiga penyerang juga bisa digunakan oleh Stefano Pioli.
Titik tumpuan penyerangan tetap menjadi milik Zlatan Ibrahimovic.
Sedangkan sisi flank bisa menjadi kekuasaan dari Ante Rebic maupun Mario Mandzukic.
Dua nama terakhir memiliki fleksibiltas permainan yang sama baiknya, terlebih baik Rebic dan Mandzukic memiliki chemsitry yang padu kala membela Timnas Kroasia.
Tentu skema tersebut sedikit mengorbvankan lapamngan tengahAC Milan, di mana sejauh ini situasi overload menjadi pilihan utama Pioli.
Hakan Calhanoglu dapat bermain di posisi lapangan tengah yang bakal diapit lewat pergerakan Franck Kessie dan Bennacer.
3. Posisi Franck Kessie Tak Sepenuhnya Aman
Nama Soualiho Meite memiliki tujuan awal didatangkan ke AC Milans ebagai penerus dari Franck Kessie.
Namun hal ini tak menjadi jaminan bahwa Meite akan terus menjadi ban serep dari Kessie.
Memiliki pola permainan yang mirip, membuat talenta 26 tahun itu berpotensi menjadi saingan baru.
Determinasi tinggi plus memiliki insiting membantu serangan yang bagus menjadi nilai lebih pemain kelahiran Prancis itu
Jika Kessie tak mampu memeprtahankan konsistensi permaiannnya, maka posisinya siap-siap saja tergeser
(Tribunnews.com/Giri)