Hamann memberikan bukti kalau selama bermain di Bayern Muenchen, Thiago tidak pernah dipuja-puja seperti halnya ketika di Liverpool.
"Saya hanya merasa dengan Thiago, semua orang mengoceh tentang dia datang ke Liverpool, dia hampir tidak dimainkan," ujar Hamann, dilansir BolaSport.com dari talkSPORT.
"Dia masuk saat melawan Chelsea dan memiliki umpan terbanyak pada babak kedua, melawan tim Chelsea yang hanya bermain dengan 10 orang."
"Dia masuk melawan Newcastle dalam 25 menit terakhir, Newcastle sudah mati, semua orang mengoceh tentang betapa bagusnya dia."
"Saya dapat memberitahu Anda, dia pemain yang bagus, pemain yang terampil. Akan tetapi, tidak pernah ada waktu di Muenchen di mana orang-orang berkata, 'Oh, dia yang terbaik di tim'. Jadi, saya akan sangat berhati-hati dalam hal Thiago," tutur Hamann menambahkan.
Pria asal Jerman itu juga menilai kalau Thiago sebenarnya tidak mengerti filosofi permainan Liverpool.
Gelandang asal Spanyol itu dinilai membuat jenis permainan Liverpool menjadi lebih lambat.
Padahal, selama ini Liverpool bermain mengandalkan kecepatan serangan dan bukan penguasaan bola.
Baca Juga: Dirumorkan Bakal Hengkang, Mohamed Salah Buka Suara soal Masa Depannya di Liverpool
"Dia memperlambat segalanya dan tidak benar-benar bermain dengan cara Liverpool bermain," kata Hamann.
"Liverpool pada masa lalu memiliki gelandang pekerja keras. Mereka tidak sehebat Thiago, tetapi mereka memberikan bola kepada Sadio Mane dan Mohamed Salah lebih awal."
"Jika Anda mendapatkan bola lebih awal di lini sayap, Mane dan Salah bisa berlari ke arah pemain lawan, mereka sangat sulit untuk dihentikan," lanjut Hamann.
Kendati demikian, Hamann mengaku masih menunggu apakah Liverpool benar-benar akan mengubah tipe permainannya.