News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenang Persita vs Kalteng Putra, Wiganda Saputra: Saya Dituduh Mengalah dan Menerima Uang

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wiganda Saputra, asisten pelatih kepala Persita, Widodo Cahyono Putro. Tahun 2018 lalu, Wiganda dipercaya menjadi pelatih kepala Persita Tangerang

Dasar tuduhan yang dialamatkan kepadanya adalah sengaja tidak memainkan Egy dan Ade sejak babak pertama.

"Itu pahit sekali. Saya sempat dituduh sengaja mengalah dan menerima uang karena mencadangkan Egy dan Ade di laga itu. Rasanya sakit sekali. Bagaimana Persita saya bawa dari zona bawah hingga babak semifinal, tetapi dituduh seperti itu. Tapi itulah resiko yang harus saya alami ketika melatih, ketika kalah menerima hujatan," ucapnya.

Lantas, ia pun membagikan kisah rahasianya yang tak diungkapkan ke publik di laga itu.

Kisah sebelum laga krusial itu, hanya internal tim yang tahu.

"Sebelum laga itu, Egy dan Ade diinfokan oleh dokter tim dalam kondisi tidak fit dan tidak bisa main. Padahal mereka saya harapkan fit di laga penentuan itu, dan saya sempat frustasi, karena tak bisa memainkan mereka. Tak mungkin saya paksakan pemain yang divonis dokter tim tidak fit di laga penting. Saya dan rekan yang lain tak bisa ambil resiko," ungkapnya.

Sedihnya lagi, Persita di masa itu yang masih masa menuju tim profesional masih mengandalkan dokter umum.

Vonis dokter itulah yang menjadi acuannya dalam menyiapkan line up pemain.

Saat laga, Persita tertinggal 0-2 dari babak pertama. Wiganda tak ada pilihan selain mengambil resiko memainkan Egy di babak kedua, meski divonis dokter tidak fit.

Anehnya, Wiganda menyadari tidak ada masalah serius pada Egy. Egy justru tampil optimal.

Kenyataan yang sulit untuk ia terima, karena Egy sebenarnya layak dimainkan sejak babak pertama.

Namun, acuannya di awal soal vonis dokter membuatnya hanya bisa menarik nafas menyaksikan kenyataan yang ada di depan mata.

"Mungkin jika dokternya dulu dokter olahraga, hal itu tidak terjadi. Tapi itu telah berlalu. Saat itu, orang-orang hanya tahu bahwa Persita butuh sosok Egy dan Ade, kami pun tahu akan itu, tapi mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tim. Mereka tidak tahu soal kondisi pemain. Itulah yang terjadi," terangnya.

Skor tak berubah, Persita gagal lolos, Wiganda pun dihujat.

Meski pada akhirnya, netizen sadar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini