Dilansir laman FCInter1908, masalah tersebut kembali lagi terjadi pada Inter Milan di musim ini.
Terbaru saat Nerazzurri tersingkir dari ajang Coippa Italia setelah kalah agregat 2-1 dari Juventus.
Pada leg kedua, laga Juventus vs Inter Milan yang terhampar di Stadion Giuseppe Meazza berakhir imbang 0-0.
Satu di antara yang menjadi sorotan ialah bagaimana ketidakmampuan penyelesaian akhir pemain Inter Milan akan banyaknya peluang yang mereka hasilkan.
Tercatat sepanjang laga, Lukaku dkk melakukan upaya 21 tembakan, di mana hanya tiga yang mampu on target.
Statistik tersebut membuktikan bagaimana masalah lama yang dimiliki oleh si Ular kembali lagi.
Tak cukup sampai di situ, masalah lain yang terus mendera Inter Milan ialah terdapat satu kepingan puzzle yang dibutuhkan oleh mereka belum ketemu.
Penilaian tersebut dilontarkan oleh legenda Nerazzurri, Roberto Boninsegna.
Ia menyebut bahwa Inter Milan kehilangan kepingan puzzle pada posisi playmaker.
"Jika Inter kehilangan sesuatu, itu adalah di lini tengah, playmaker sejati," terangnya.
Apa yang diungkapkan oleh Boninsegna terbilang benar adanya.
Formasi Conte yang menggunakan skema 3-5-2 dinilai membutuhkan sosok playmaker yang mampu mengendalikan kreativitas permainan tim .
Namun hingga saat ini, keberadaan Christian Eriksen yang diharapkan mampu mengemban tugas sebagai playmaker ternyata tak benar-benar terjawab dengan klinis.
Bahkan oleh Conte, pemain Timnas Denmark itu banyak di posisikan sebagai regista alias pengatur permainan.
Layak ditunggu bagaimana Antonio Conte menyikapi dua masalah yang menghampiri timnya tersebut.
(Tribunnews.com/Giri)