Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tarkam menjadi solusi bagi pesepakbola untuk menjaga kondisi serta menambah keuangan, di tengah vakumnya kompetisi.
Tak hanya itu, Tarkam pun menjadi panggung hiburan untuk masyarakat, dan tempat beberapa pemain mencari rejeki.
Meskipun berlabel pemain profesional, namun banyak pemain rela memilih bermain di Tarkam, bahkan beberapa klub pun memaklumi mengapa pemainnya rela turun ke kompetisi amatiran ini, dengan dalih menjaga ball feeling.
Gelandang Persis Solo asal Ciputat, Tangerang Selatan, Syahroni pun angkat suara menjelaskan manfaat bermain tarkam di saat ini, selain untuk menjaga kondisi tubuh.
"Kondisi sulit saat ini, tarkam lumayan bermanfaat bagi pemain termasuk saya untuk menyambung hidup. Istilahnya, lumayanlah untuk mencari uang tuk beli susu anak, dan untuk jajan juga," ujar mantan gelandang Persela Lamongan ini kepada Warta Kota pekan lalu di Tangerang.
Ada pun di tarkam, Syahroni mengaku bermain membela sebuah klub lewat jalinan pertemanan, atau silaturahmi.
Hal ini membuat ia tidak memasang tarif harga untuk sekali bermain.
"Saya sendiri memang karena kedekatan dengan bos-nya dan tidak memasang target. Yang penting sama-sama kami bermain dan berjuang di pertandingan. Memang tetap ada apresiasi dari bos-bosnya. Hanya itu, saya tak memasang tarif ya," tutupnya.
Ada pun Syahroni sebelum bergabung ke Persis Solo, pernah pula memperkuat Mitra Kukar, Persela Lamongan bahkan Persija Jakarta.