Baca Juga: Adam Alis dan Kushedya Hari Yudo, Pemain Senior Timnas U-22 Paling Istimewa bagi Shin Tae-yong
"Pertama sedikit rumit, karena pengalaman yang sangat baru (bagi saya) dan saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti itu," ujarnya.
"Untuk komunikasi bahasanya juga sedikit sulit tapi, selain itu menurutku pengalaman yang sangat baik."
"Semua di sana sangat baik, banyak yang memperkenalkan kita ke tim dan membantu dengan baik."
"Dia (Jack Brown) menerjemahkan untuk saya dan kakak saya, dan juga untuk Elkan Baggott," tambahnya.
Luah melanjutkan terdapat sedikit perbedaan gaya main timnas U-19 Indonesia dengan di Jerman.
Menurutnya, permainan anak-anak asuh Shin Tae-yong cepat dan lebih mengandalkan counter.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Menpora 2021 - Grup B seperti Grup Neraka
"Mereka tidak ingin sering mengontrol bola dulu, jadi tidak ingin mengontrol permainan dulu."
"Mereka sering oper jarak jauh juga jadi permainan mereka sedikit berbeda tapi mereka bermain sangat bagus," kata Luah Mahessa.
Luah Mahessa memiliki darah Indonesia dari sang ayah, yang berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat.
Sedangkan sang ibu merupakan warga negara Jerman.
Kepada Yussa, Luah mengaku cukup sering mengunjungi Indonesia, hingga setahun sekali atau dua tahun sekali.
Hingga kini, Luah Mahessa belum mendapat panggilan kembali ke skuad timnas U-19 Indonesia.