Nasib kurang baik ternyata dialami Kjaer karena ia harus beberapa ganti klub dalam waktu yang tak lama.
Ia bahkan dianggap sebagai pemain pengelana yang tidak bisa bertahan lama di klub yang ia bela.
Hal itu terbukti setelah bergabung Palermo, ia dilego ke Wolfsburg dua tahun berikutnya.
Setahun membela Wolfsburg, Kjaer kembali ke tanah Italia dengan bergabung AS Roma (status pinjaman).
Ternyata peminjaman tersebut membuat sang pemain berpindah haluan setelah dijual Wolfsburg ke Lille pada tahun 2013.
Setelahnya ia tercatat beberapa kali memperkuat tim besar Eropa mulai dari Fenerbache, Sevilla, Atalanta, hingga AC Milan.
Bersama AC Milan, penampilan terbaik Kjaer tampaknya berhasil dikeluarkan oleh Stefano Pioli.
Baca juga: HASIL Liga Eropa - Bocah 18 Tahun Manchester United Cetak Rekor Usai Cetak Gol ke Gawang AC Milan
Bersama duetnya dengan Alessio Romagnoli atau Fikayo Tomori, Simon Kjaer mampu menjadikan lini belakang Rossoneri cukup solid.
Selama berseragam Rossoneri, Kjaer tercatat sudah tampil 47 kali dan menyumbangkan satu gol.
Tujuh kartu kuning menjadi hadiah yang harus diterima lantaran pelanggara-pelanggaran yang kerap ia lakukan demi mengamankan gawang AC Milan.
Postur yang menjulang, sifat kepemimpinan, dan aura kewibawaan yang terpancar dalam diri Kjaer menjadi keuntungan tersendiri bagi AC Milan.
Kontrak Simon Kjaer bersama AC Milan sendiri akan habis pada musim panas tahun 2022 alias satu musim lagi.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)