TRIBUNNEWS.COM - Di bawah kendali Thomas Tuchel, kini Chelsea diklaim sebagai kuda hitamnya Liga Champions musim 2020/2021.
Meskipun demikian, penampilan mentereng The Blues Chelsea tak boleh membuat mereka lengah, apalagi menghadapi Porto di perempat final Liga Champions Maret nanti.
Tim besutan Thomas Tuchel wajib menengok sekilas ke belakang atas nasib pilu yang menimpa klub elite dari Italia, Juventus.
Baca juga: Gegara MU, Fiorentina Wajib Siap Siaga jadi Pelampiasan Amarah AC Milan, Posisi Rossoneri Krusial
Baca juga: Chelsea vs Sheffield United, Tantangan Thomas Tuchel Mainkan Giroud & Cetak Banyak Gol
Sebagaiamana yang diketahui, Chelsea mendapatkan lawan tanding yang berat di perempat final Liga Champions musim ini.
Drawing pertandingan untuk melangkah ke babak semifinal usai dilangsungkan, Jumat (19/3/2021) di Swiss pukul 18.00 WIB.
Sejumlah hasil mengejutkan untuk laga babak perempat final Liga Champions tersaji, satu di antaranya ialah laga Chelsea vs Porto.
Kedua tim memang layak disebut sebagai kuda hitam. Namun oleh Marca, sematan tersebut lebih tepat diberikan kepada Chelsea.
Pencapaian melaju ke 8 besar Liga Champions merupakan kali pertama bagi The Blues setelah tujuh musim.
Terakhir kali klub asal London itu menapak ke babak perempat final ialah musim 2013/2014.
Lantas apa yang membuat Chslea tak bisa dipandang sebelah mata oleh klub-klub kompetitor di Liga Champions musim ini?
Di bawah kendali Thomas Tuchel, The Blues perlahan tapi pasti kembali menemukan bentuk permainan terbaik mereka.
Dalam 13 pertandingan beruntun sejak diambil alih oleh eks juru taktik PSG itu, Timo Werner dkk sekalipun belum tersentuh kekalahan.
Kemampuan Tuchel dalam menganalisa permasalahan timnya yang kemudian diikuti dengan solusi jitu, jadi atribut istimewa kepelatiahan Tuchel.
Di sisi lain, pelatih asal Jerman itu juga pandai dalam mencerna gaya bermain tim lawan maupun menemukan sisi lemah mereka.