TRIBUNNEWS.COM - Ada catatan positif yang dikantongi oleh Persebaya Surabaya meski tersingkir dari Piala Menpora 2021.
Kepastian terhentinya napas Persebaya Surabaya di Piala Menpora 2021, diperoleh usai kalah dari Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, lewat skor 3-2, Minggu (11/4/2021).
Tiga gol kemenangan Persib dicetak oleh Ezra Walian, Nick Kuipers dan Wander Luiz.
Adapun Persebaya mampu menipiskan dua gol lewat heading Arif Satria dan Syaifudin.
Baca juga: Persib Bandung ke Semifinal, Rekor Baru di Piala Menpora Warnai Kekalahan Persebaya Surabaya
Baca juga: SKOR Persib vs Persebaya Babak 1: Diwarnai Gol 38 Detik & Kartu Merah, Maung Bandung Unggul 3-0
Dengan hasil ini, perjuangan Persebaya Surabaya dipastikan terhenti di babak perempat final Piala Menpora 2021.
Meskipun demikian terdapat beberapa sisi positif yang dimiliki Persebaya Surabaya usai laga melawan Persib Bandung.
Berikut di antaranya melalui analisis pertandingan yang dirangkum Tribunnews.
1. Pantang Menyerah, Ngeyel dan Ngosek
Seperti yang pernah diungkapkan oleh pelatih Bajul Ijo, Aji Santoso, Persebaya tak akan bermain bertahan melawan Persib.
Apa yang diungkapkan pelatih asal Kepanjen, Malang itu dibuktikan di atas lapangan.
Persebaya Surabaya tampil ngotot dan menerapkan permainan terbuka.
Bahkan ketika mereka harus bermain dengan 10 orang pemain, Bajul Ijo tetap tak merubah filosofi bermain mereka.
Sebagai catatan, di babak pertama Persebaya Surabaya sudah harus bermain dengan 10 orang pemain akibat Satria Tama memperoleh kartu merah.
Semangat tempur dan kerja keras yang dilakukan oleh Persebaya sesuai dengan filosofi bermainnya, yakni ngeyel dan ngosek.
2. Bermaterikan Pemain Muda
Di bawah kendali Aji Santoso, Persebaya dalam turnamen kali ini menggunakan 100 persen talenta lokal.
Tak berhenti sampai di situ, coach Aji banyak memainkan pemain muda untuk starting line-upnya.
Sebut saja Merselino, Koko Ari, Ricky Kambuaya, Satria Tama hingga Rachmat Irianto jadi bukti nyata.
Berbekal skuat muda, Persebaya berevolusi menjadi Bajul Ijo yang trengginas, tangkas dan pantang menyerah.
Meskipun demikian, keberadaan sosok pemain senior juga tak luput dalam skema permainan Aji Santoso.
Nama seperti Samsul Arif, Rendy Irwan dan Arif Satria menjadi mentor bagi deretan pemain muda Persebaya.
3. Set Piece jadi Senjata Tersembunyi Persebaya
Dalam pertandingan kontra Persib, dua gol yang dilesakkan Bajul Ijo semuanya tercipta melalui situasi set piece.
Melalui skema open play, deretan penyerang Persebaya kesulitan untuk menembus duet Nick Kuipers maupun Victor Igbonefo.
Situasi tersebut kemudian terpecahkan melalui skema set piece, di mana dua gol yang tercipta lewat tandukan Arif Satria dan Syaifudin, semuanya merupakan assist yang disodorkan oleh Alwi Slamet.
Skema ini bisa menjadi senjata tersembunyi dari Bajul Ijo jika lini serang mereka mengalami deadlock.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita Piala Menpora 2021