Di sisi lain Ilija Spasojevic tak hanya bermain menunggu di dalam kotak penalti.
Eks bomber Persib Bandung itu sering menjemput bola ke lini tengah ataupun memilih untuk membuka ruang guna membuat celah di lini pertahanan tim lawan.
Baik Bali United dan PSS Sleman nampak minim untuk menciptakan peluang matang untuk dikonversikan menjadi gol.
Serdadu Tridatu memang jauh lebih menguasai jalannya laga.
Namun beberapa kali manuver yang dilakukan Yabes maupun Lilipaly masih dapat diantisipasi lini pertahanan PSS Sleman.
Sedangkan dari kubu Super Elja, building serangan yang mereka lakukan kerapkali mentok di lini tengah ataupun umpan yang terbuang percuma di sisi sayap penyerangan.
Pada menit ke-18, Bali United memperoleh peluang emas melalui Yabes Rony. Umpan yang disodorkan Stefano Lilipaly mampu diheading oleh Yabes.
Namun Ega Rizky yang mengwang jala gawang PSS Sleman mampu melakukan aksi save krusial, skor masih imbang 0-0.
Pada menit ke-21, Irfan Jaya mampu melakukan shot on target pertama bagi PSS Sleman.
Namun sayang tembakan dari luar kotak penalti yang dilancarkan eks bomber Persebaya Surabaya itu masih dalam dekapan Wawan Hendrawan.
Memasuki menit ke-29, pemain PSS Sleman dipaksa bertahan di area pertahanannya.
Serangan tanpa henti Bali United guna mengincar gol pembuka terus dilancarkan.
Hingga babak pertama usai, skor tidak berubah, 0-0 untuk kedua tim.
Babak kedua pun juga berlangsung sengit ditambah insiden kartu merah yang diterima Andhika Wijaya selaku pemain Bali United.