TRIBUNNEWS.COM - Gagasan untuk menggelar European Super League membuat jagad sepak bola, khususnya di Benua Biru geger.
Satu di antara yang tengah mengalami gejolak atas dicetuskannya ide tersebut ialah Liga Italia, di mana AC Milan, Juventus dan Inter Milan termasuk dalam founder maupun tim yang bakal berkompetisi di European Super League.
Sedikit informasi saja, European Super League merupakan kompetisi eksklusif di antara klub-klub besar Eropa.
Baca juga: Tanggapan Stefano Pioli seusai AC Milan Akhiri Puasa Kemenangan 2 Bulan di San Siro
Baca juga: HASIL Liga Italia, Juventus Kalah Tipis, Andrea Pirlo: Atalanta Beruntung Ciptakan Gol Telat
Dilansir dari laman New York Times, European Super League akan melibatkan 20 tim dengan 15 tim peserta tetap dan 5 tim dikualifikasi setiap tahun.
Tiga klub dari Liga Italia yang bakal berkiprah di kompetisi tersebut ialah Juventus, Inter Milan dan AC Milan.
Seluruh tim peserta akan dibagi ke dalam 2 grup yang masing-masing berisi 10 tim.
Pertandingan kandang dan tandang akan dilakukan pada babak perempat final dan semifinal, sementara final akan dilangsungkan di tempat netral.
Kondisi ini jelas membuat geger dunia sepak bola, Italia tak luput dari kondisi tersebut.
Satu di antara yang berang akan adanya gagasan European Super League adalah Sassuolo.
Melalui sang CEO, Giovanni Carnevali, menginginkan kejelasan dari tim seperti AC Milan, Inter dan Juventus mengenai kompetisi 'dadakan' itu.
Secara garis besar, adanya European Super League membuat kompetisi ini dibangun berdasarkan pada kekuatan finansial sebuah tim.
Carnevali pun angkat bicara soal fenomena yang tergolong tak biasa ini.
"Ini adalah inisiatif yang sedang berkembang, kami harus menunggu beberapa saat untuk memahaminya dengan jelas," kata Carnevali, dikutip dari laman Football Italia.
"Sore hari kami mengadakan pertemuan di Lega dan kami berharap mereka yang terlibat (AC Milan, Juventus dan Inter Milan) langsung bisa menjelaskan dengan baik, karena kami tidak suka apa yang terjadi."
Ia kemudian menyebut bahwa dengan bergulirnya Liga Super Eropa bisa membuat jalannya kompetisi domestik tak lagi menarik untuk digulirkan.
"Mereka yang mengikuti proyek ini memiliki tanggung jawab yang besar, berisiko membunuh kejuaraan nasional."
“Kami mencoba untuk memahami, tetapi sesuatu yang tidak menyenangkan ada di depan. Di Liga hari ini, ada konflik besar atas segalanya."
Selain ketiga tim elite Liga Italia tersebut, enam tim dari Liga Inggris juga berpartisipasi sebagai kontestan tetap dari ajang Liga Super Eropa kali ini.
Keenam tim tersebut ialah Liverpool, Manchester United, Manchester City, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur
(Tribunnews.com/Giri)