Menurut Perez, memang ada satu klub Inggris yang sebenarnya tidak begitu berminat mengikuti European Super League.
Satu klub Inggris yang tidak niat inilah yang akhirnya memprovokasi klub lain untuk keluar dari European Super League.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Benzema Ucap Alhamdulilah, Real Madrid Meroket ke Posisi 1
"Ada satu klub Inggris yang tidak terlalu berminat dan itu bisa memprovokasi yang lain," kata Perez kepada El Larguero yang dikutip BolaSport.com dari Goal International.
Kendati demikian, Perez tidak mau menyampaikan klub mana yang dia maksud.
Yang jelas, pria berusia 74 tahun itu mengaku sedih dan kecewa karena sudah merasa dikhianati.
"Klub itu, yang tidak akan saya sebutkan namanya, menandatangani perjanjian yang mengikat. Saya yakin jika proyek ini tidak keluar, proyek lain akan keluar," ujar Perez.
"Saya sedih dan kecewa. Kami telah bekerja selama bertahun-tahun dalam hal ini, mencari cara untuk membuat segalanya lebih baik dari sudut pandang sepak bola dan ekonomi."
Baca Juga: Florentino Perez Permalukan Diri Sendiri dengan Wacana European Super League
"Liga itu sakral. Yang bisa kami ubah adalah pertandingan tengah pekan. Liga Champions sudah usang. Hanya menarik dari perempat final," ucap Perez menambahkan.
Meski tidak menyebutkan klub Inggris mana yang dimaksud, dalam pernyataan lainnya, Perez seolah memberikan petunjuk.
Menurut laporan jurnalis kenamaan, Fabrizio Romano, yang dilansir BolaSport.com, Perez sempat menyinggung soal protes yang dilakukan fans Chelsea.
Perez mengaku tahu siapa yang menggerakkan para fans tersebut untuk melakukan protes dan memaksa Chelsea untuk mundur dari European Super League.
"Fans Chelsea? Mereka ada sekitar 40 orang di luar Stamford Bridge. Dan jika Anda ingin tahu, saya akan mengatakan siapa yang membawa mereka ke sana," ucap Perez.
Namun, sampai berita ini turun, Perez tak kunjung merilis nama klub Inggris yang disebut-sebut sebagai biang kerok bubarnya European Super League.