Ia berusaha tetap memberikan wejangan pada para oknum tak bertanggung jawab yang mencoreng nama baik Persib bandung.
Selain itu, Aqil Savik juga menekankan pentingnya sepak bola sebagai sarana pemersatu bangsa.
"Saya tahu ini pertandingan penting, menyangkut harga diri."
"Tapi apa kalian hanya bisa mendukung kita di saat menang saja?"
"Tidak dengan kekalahan? Itu yang dinamakan suporter?"
"Jadilan suporter yang dewasa, sepak bola sejatinya adalah hiburan untuk masyarakat dan alat pemersatu bangsa bukan pemecah," lanjutnya.
Oknum Supoter Serang Graha Persib
Selain aksi yang menyasar pada kerabat Aqil Savik ini, ulah oknum suporter juga berimbas pada kantor Persib Bandung, Graha Persib.
Graha Persib bahkan mengalami dua kali teror dari pihak yang tak bertanggung jawab yang melempar batu dan flare (kembang api).
Pelemparan pertama terjadi pada pukul 22.40 WIB.
Sedangkan aksi yang kedua hanya berselang 40 menit kemudian, yaitu pada pukul 23.10 WIB, dikutip dari Bobotoh.id.
Menurut Lukman, pihak keamanan setempat, pelemparan batu dan flare itu dilakukan oleh banyak orang.
Ia memperkirakan ada lebih kurang 100 orang yang menggeruduk area tersebut.
Para oknum tak bertanggung jawab itu disebut tak memakai atribut apapun saat menebar keresahan di Kota Bandung.