Seperti diketahui, salah satu jebolan akademi PSM Makassar yang saat ini naik daun ada nama Asnawi Mangkualam yang bermain untuk Liga 2 Korea Selatan.
"Pertama, kita tidak ada kesempatan berburu pelatih. Kedua, jika kita panggil pelatih asing, pasti ada proses negosiasi, tanda tangan kontrak, dan harus menyatukan persepsi yang itu memerlukan waktu lebih banyak agar menemukan chemistry.
"Itu akan sulit, apalagi jika sampe Indonesia (pelatih asing) harus menjalani karantina terlebih dahulu.
"Pemain asing baru? Banyak pertimbangan, karena masa persiapan sangat singkat, sementara sepak bola Makassar itu ada karakter. 'Siri Na Pacce' itu sebagai karakter PSM, kalau kita kalah kita malu."
"Makanya tidak sulit dengan pemain lokal karena mereka sudah mempunyai karakter, yang sudah main untuk PSM dan sudah main untuk akademi," sambung pria yang pernah menjadi pemimpin di akademi PSM Makassar itu.
Karakter siri na pace itulah yang membawa PSM bisa melaju hingga semifinal Piala Menpora 2021. Sikap cekatan dan keras menjadi menu utama, ditambah dengan komunikasi yang baik dari manajemen, termasuk pelatih.
"Itulah PSM, dengan karakter yang cepat dan keras, dengan memberikan instruksi dan manajemen yang bagus membuat tim ini menjadi lebih baik," jelasnya.
PSM sempat berambisi untuk merebut trofi Piala Menpora 2021, tapi, itu hanyalah bonus bagi mereka.
Yang terpenting menurut Anto adalah bagaimana pemain bisa memberikan penampilan terbaik mereka dengan karakter PSM dalam setiap pertandingan.
Dalam penjelasan Anto, sekitar 30 persen pemain akademi yang dibawa untuk Piala Menpora kemarin hampir semua mendapat menit bermain.
Itu penting bagi mereka untuk menambah pengalaman sekaligus menjadi senjata baru PSM untuk menyambut musim kompetisi baru.
Hal itu juga diungkapkan oleh pelatih PSM Makassar Syamsuddin Batolla dan sang kapten, Hasyim Kipuw usai pertandingan melawan PS Sleman.
"Beberapa pemain muda yang tampil debut terkesan buru-buru, tapi itu semua untuk pengalaman mereka."
"Alhamdulillah kami main dengan jiwa Ewako, dengan semangat juang yang tinggi dan kami sudah memberikan semuanya," ungkap Hasyim Kipuw.