TRIBUNNEWS.COM - Para ahli medis membeberkan kesimpulan terkait kematian legenda sepakbola, Diego Maradona.
Ahli medis menyatakan, Maradona tidak menerima perawatan medis yang memadai dan harus menjalani kehidupan sulit dan menyakitkan sebelum kematiannya.
Pria asal Argentina berusia 60 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada 25 November lalu karena serangan jantung.
Melansir Al Jazeera, kematian Maradona hanya berlangsung beberapa minggu pascaoperasi otak dan pembekuan darah.
Baca juga: Dugaan Maradona Diberi Bir dan Mariyuana Sebelum Meninggal, Ponsel Dicek, Dokter Bilang Si Gendut
Baca juga: Bukan Batman & Spiderman, Mendiang Maradona jadi Superhero Idaman Pablo Aimar
Kepergian Maradona memantik masa berkabung nasional di Argentina dan di seluruh dunia.
Tak lama setelah kabar kematian sang legenda, jaksa penuntut umum Argentina mengumpulkan panel yang terdiri dari 20 ahli untuk menyelidiki penyebab kematian dan menentukan apakah ada kelalaian.
Ahli bedah saraf Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Diaz pun diselidiki bersama dengan dua perawat, seorang koordinator keperawatan dan seorang koordinator medis.
Dalam dokumen setebal 70 halaman, panel menyatakan pada Jumat (30/4/2021) Maradona meninggal sekira 12 jam sebelum dia ditemukan tewas di tempat tidurnya.
Penemuan ini dapat mengakibatkan kasus kematian yang salah dan hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.
"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono," kata laporan dewan medis tertanggal 30 Apri.
Laporan ini dibagikan kepada kantor berita Reuters oleh sumber yang dekat dengan penyelidikan.
"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00.30 pada 25 November 2020," tambah laporan itu.
Baca juga: Beredar Rekaman Suara Soal Diego Maradona Diberi Bir dan Mariyuana Sebelum Meninggal
Baca juga: VIDEO Begini Kondisi Diego Maradona Sebelum Meninggal, Ada Benjolan di Kepala
Maradona menjalani operasi pada 3 November, empat hari setelah merayakan ulang tahun ke-60 di klub yang ia bina, Gimnasia y Esgrima.
Namun, dia tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk dan kesulitan berbicara.