"Ya karena saya tahu peluang lolos Liga Champions sebenarnya kecil, jadi mari kita coba dan pikirkan sisanya setelah musim ini," tambahnya.
Klopp pun sejatinya menyadari secara realistis terkait peluang timnya untuk mencapai posisi zona Liga Champions amatlah sulit.
Hal ini selain ia harus membawa timnya meraih kemenangan, Liverpool harus berharap tim lain juga terpeleset dalam waktu bersamaan.
Berkaca dari performa kedua tim dalam sepuluh laga terakhir, tim Manchester United mampu bermain lebih konsisten daripada Liverpool.
Solskjaer mampu membawa timnya mengemas delapan kemenangan dalam 10 laga terakhirnya di berbagai kompetisi.
Termasuk satu diantaranya kemenangan menawan dengan skor 6-2 yang diraih Manchester United kala jumpa AS Roma di Liga Eropa, tengah pekan ini.
Satu laga lainnya berakhir dengan kedudukan imbang ketika Manchester United harus puas bermain tanpa gol melawan Leeds United.
Satu pertandingan sisa terjadi tepatnya ketika Manchester United dikalahkan secara mengejutkan oleh Leicester City dalam ajang Carabao Cup, Maret lalu.
Liverpool memiliki tren performa yang lebih buruk daripada Manchester United dalam sepuluh laga pamungkasnya.
The Reds tercatat hanya mampu meraih 4 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 3 kekalahan.
Baca juga: Sindiran Tajam Florentino Perez Tanggapi Komentar Jurgen Klopp soal Markas Real Madrid
Bahkan rentetan tiga hasil imbang didapatkan Liverpool dalam tiga laga terakhir baik di Liga Inggris maupun Liga Champions.
Alhasil secara tren performa kedua tim, Manchester United memiliki konsistensi yang lebih baik daripada Liverpool.
Jika menelisik lima pertemuan terakhir kedua tim, laga Manchester United dan Liverpol lebih banyak berakhir dengan kedudukan seri.
Dua laga sisa masing-masing tim berhasil mengemas satu kemenangan.