TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel tak bisa menyembuntikan kekecewaannya setelah gagal membawa timnya menjadi juara dalam turnamen Piala FA musim 2020/2021.
Juru taktik asal Jerman itu merasa kecewa dengan penampilan para pemainnya dalam laga final Piala FA melawan Leicester, Minggu (16/5/2021) dinihari tadi.
Chelsea yang sebenarnya lebih diunggulkan untuk menang justru harus tumbang dengan skor satu gol tanpa balas di tangan Leicester City.
Gol spektakuler yang diciptakan oleh Youri Tielemans membuat Chelsea harus kembali pil pahit dalam laga final Piala FA musim ini.
Baca juga: HASIL Final Piala FA, Chelsea vs Leicester, Gol Tielemans Buyarkan Mimpi Tuchel Raih Trofi Perdana
Baca juga: Tuchel Pintar Sembunyikan Strategi kata Presiden Chelsea Indonesia Supporters Club
Baca juga: Ibarat Kacang Tak Lupa Kulitnya, Tuchel Puji Peran Krusial Lampard Bangun Kekuatan Chelsea
Kekalahan melawan Leicester City membuat Chelsea harus merasakan kegagalan berulang setelah sebelumnya juga kalah melawan Arsenal di laga final Piala FA tahun lalu.
Menyikapi kekalahan Chelsea dalam laga final kali ini, Tuchel menganggap timnnya tidak cukup beruntung untuk bisa memenangkan laga melawan Leicester City.
"Kami kecewa dan tidak terlalu merah dengan penampilan yang diperlihatkan para pemain kami," ujar Tuchel dilansir BBC.
"Saya pikir performa kami cukup untuk memenangkan laga, namun kami tidak beruntung dan kami tidak pernah menyembunyikan bahwa kami perlu memiliki itu untuk menang,".
"Anda membutuhkan momentum, pengambilan keputusan, detail kecil, dan kinerja wasit," tukasnya menambahkan.
Eks pelatih PSG dan Borussia Dortmund itu turut mengomentari kinerja VAR yang terlampaui tidak cukup adil bagi timnya.
Tuchel menganggap bahwa kinerja VAR membuat timnya gagal mendapatkan hasil yang lebih baik melawan Leicester City di partai final.
Kinerja VAR yang dipermasalahkan Tuchel salah satunya terdapat pada momen ketika Ayoze Perez terlihat melakukan handsball.
Momen dianulirnya gol Ben Chilwell ketika menyamakan kedudukan juga dianggap hasil kurang maksimal yang diperlihatkan VAR.
"Para pemain langsung mengatakan hal itu sebagai handsball," jujur Tuchel.