Unggahan ini sontak menuai kontroversi di media sosial.
Beberapa saat kemudian, Zahavi menghapus unggahannya tersebut di instastory.
Namun unggahan Zahavi sudah telanjur meluas dan menjadi bahan perbincangan warganet.
Sementara itu, aksi Fofana dan Choudhury mendapat respons langsung dari pemerintah Palestina melalui Duta Besar Palestina di Inggris, Dr. Husam Zomlot.
"Ijinkan saya mewakili Pemerintah dan rakyat Palestina untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam," tulisnya.
"Saat merayakan kemenangan di Piala FA, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana memanfaatkan momen bersejarah itu untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina."
"Bagi mereka (rakyat Palestina) yang terkepung, dijajah, dan dibombardir bertubi-tubi, apa yang kalian tunjukkan sungguh berarti," tambahnya.
Baca juga: Malaysia Panik Sampai Rayu FIFA, Gusar Dua Kemenangan Atas Indonesia Tak Dihitung
Lebih lanjut, Zomlot juga ingin mengundang Leicetser City untuk bermain di Jerusalem, ibukota Palestina yang merdeka.
"Selamat untuk trofi juara Piala FA yang diraih. Kami semua berharap, suatu hari nanri Leicester City bisa bermain di Jerusalem, ibukota negara Palestina yang merdeka," tambahnya.
Konflik antara Israel dan Palestina juga menjadi perhatian bagi para pesepak bola.
Aksi solidaritas kepada rakyat Palestina juga dilakukan oleh Mohamed Salah dan Riyad Mahrez.
"Saya menyerukan kepada semua pemimpin dunia, termasuk perdana menteri negara yang telah menjadi rumah saya selama empat tahun terakhir, untuk melakukan segala usaha buat memastikan kekerasan dan pembunuhan orang tak berdosa segera berhenti. Sudah cukup," ucap Mohamed Salah diwakilkan bunyi twit-nya pada 12 Mei lalu.
Sedangkan Mahrez memposting gambar bendera Palestina sambil berdoa untuk seluruh korban.