Lalu pindah ke negeri Paman Sam dengan bergabung di New York City.
Sebelum akhirnya ia memutuskan pensiun pada tahun 2018 silam.
Prestasi Pirlo ketika membela tim pada level klub menular ketika ia membela Timnas Italia.
Prestasi terbesar yang berhasil dimenangkan oleh Pirlo ketika memperkuat Gli Azzurri adalah trofi Piala Dunia pada tahun 2006.
Kemenangan melawan Prancis membuat Pirlo bisa mencium trofi Piala Dunia pada tahun tersebut.
Sebuah trofi yang diidam-idamkan oleh setiap orang yang bermain sepak bola di berbagai belahan dunia.
Bahkan, salah satu hal menarik yang perlu diketahui orang-orang yakni Pirlo masih menyempatkan bermain game playstation sebelum malam pertandingan melawan Prancis di final Piala Dunia.
"Saya tak pernah merasakan tekanan, saya tidak mau sedikitpun merasakannya," ungkap Pirlo.
"Saya menghabiskan sore pada Minggu 9 Juli 2006 di Berlin dengan tidur dan bermain PlayStation,"
"Di malam hari, saya keluar dan memenangkan Piala Dunia," begitu kutipan terkenal dalam buku autobiografinya.
Dan terakhir berkat skill dan kemampuannya yang luar biasa, ia banyak dikenal orang dengan sebutan maestro sepak bola.
Dan salah satu julukan yang melekat dalam dirinya, Pirlo dijuluki sebagai seorang I'Architetto alias sang arsitek.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)