News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Eropa

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Rashford Jadi Korban Rasisme Usai Gagal Bawa United Juara

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Striker Manchester United Inggris Marcus Rashford (kanan) Bek Inggris Manchester United Brandon Williams (kiri) bertepuk tangan setelah pertandingan final Liga Europa UEFA antara Villarreal CF dan Manchester United di Stadion Gdansk di Gdansk pada 26 Mei 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Ibarat sebuah peribahasa berbunyi sudah jatuh tertimpa tangga barangkali itulah yang didapatkan Marcus Rashford setelah gagal membawa Manchester United menjadi juara Liga Eropa musim ini.

Setelah menelan kekecewaan lantaran gagal membawa timnya mendulang gelar juara Liga Eropa, Rashford dikabarkan telah menjadi korban rasisme.

Tak kurang dari 70 sikap pelecehan rasial didapatkan Rashford tak berselang lama setelah momen kekalahan Manchester United di laga final Liga Eropa, Kamis (27/5/2021) dinihari tadi.

Seperti yang diketahui bahwa Manchester United baru saja menelan pil pahit setelah tumbang di tangan Villarreal pada laga final Liga Eropa musim ini.

Baca juga: Final Liga Eropa: Legenda MU Tawarkan Solusi Agar Setan Merah Akrab Lagi dengan Trofi Juara

Baca juga: Bawa Villarreal Hancurkan Mimpi Manchester United, Unai Emery: Kami Pantas Juara Liga Eropa

Baca juga: Reaksi Kekecewaan Solskjaer Usai Gagal Bawa Manchester United Juarai Liga Eropa

Setelah bermain imbang dengan skor 1-1 pada waktu normal, Manchester United harus takluk lewat adu penalti.

Kegagalan David de Gea menjalankan tugasnya asebagai eksekutor terakhir membuat Manchester United harus mengubur impiannya memenangkan gelar Liga Eropa musim ini.

Setelah laga tersebut, beberapa pemain Manchester United mendadak menjadi korban rasisme, termasuk Rashford.

Dilansir Guardian, Rashford yang bermain penuh melawan Villarreal menyebut setidaknya mendapat 70 pesan berupa rasisme setelah laga tersebut.

Momen tersebut bukan pertama kalinya Rashford mendapatkan perlakuan rasisme.

Hal ini mengingat pemain Timnas Inggris itu pernah menjadi sasaran rasisme juga tepat pada bulan Januari lalu.

Kala itu Rashford memberikan tanggapan berkelas dalam menanggapi perlakuan yang menyakitkan tersebut.

"Ya saya seorang pria kulit hitam dan saya hidup setiap hari dengan rasa bangga yang saya miliki," ujar Rashford.

"Tidak ada yang akan membuatku berbeda, maaf jika disini anda mencari reaksi keras, anda tidak akan mendapatkannya disini,".

Baca juga: HASIL FINAL Liga Eropa: Sindiran Keras Paul Scholes Tambah Luka Manchester United

Baca juga: Hasil Final Liga Eropa, Sentuhan Ajaib Emery Bawa Villarreal Juara Tanpa Terkalahkan

Pihak Manchester United pun mencoba merespon berbagai tindakan rasisme yang didapatkan para pemainnya dengan cara mengingatkan agar semua pihak tidak melakukan hal seperti itu.

Lebih lanjut, Rasfhord pun tak lupa mengomentari hasil kekalahan menyakitkan yang didapatkan dalam laga final kali ini.

Kegagalan Manchester United menjadi yang terbaik merupakan hal yang ia sesali karena itu seperti tak berarti apa-apa bagi timnya.

Penyesalan menjadi satu-satunya hal yang dirasakan Rashord serta rekan setimnya pada akhir musim ini.

Meskipun harus menelan kekecewaan, Rashford berjanji akan segera bangkit dan berjuang meraih prestasi terbaik musim depan.

"Manchester City memenangkan liga, kami finis kedua, itu tak berarti apa-apa," ungkap Rashford.

"Villarreal memenangkan Liga Eropa, kami finis kedua, bagi kami itu tidak artinya juga,".

Baca juga: Hasil Liga Eropa, Manchester United Gagal Juara, Tangisan Bruno Fernandes Pecah di Final

Baca juga: HASIL Final Liga Eropa, Buyarkan Mimpi United, Sentuhan Magis Unai Emery Bawa Villarreal Juara

"Ada satu pemenang dan satu pecundang dan kami hari ini kalah, kami harus mencari tahu alasannya dan memastikan tak kalah lagi,".

"Kami harus menyingkirkan kekecewaan dan setelah itu kami perlu melihat kembali permainan dan kesalahan kami sehingga bisa berkembang nantinya," tegas Rashford.

Dalam laga final Liga Eropa, Manchester United sempat membuka asa menjadi juara ketika Edinson Cavani menyamakan skor pada babak kedua menjadi 1-1.

Hanya saja memang kegagalan para pemain Manchester United dalam mengeksekusi peluang menjadikan skor tak berubah lalu berlanjut ke adu tos-tosan.

Ketidakberuntungan memihak Manchester United setelah David De Gea menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi tendangan penalti di adu tos-tosan.

Manchester United pun harus rela melihat Villarreal yang mengangkat trofi setelah memenangkan adu penalti dengan skor 11-10.

Ambisi Solskjaer untuk mempersembahkan gelar perdana kepada Manchester United akhirnya harus kembali tertunda pada tahun keempatnya pada musim ini.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini