Dapat dikatakan, pertahanan terbaik bagi Tuchel ada penyerangan itu sendiri.
Dengan pertahanan yang kokoh, Chelsea memiliki kesempatan lebih besar untuk memenangkan pertandingan.
Skema tersebut dapat berbuah manis dengan skongan kecepatan yang dimiliki oleh pemain Chelsea.
Counter-attack menjadi senjata simpanan yang dapat digunakan untuk mengejutkan The Citizens.
Perpaduan pertahanan yang solid dengan serangan balik yang mematikan menjadi bom yang bisa menghancurkan mimpi Manchester City meraih treble winners.
Kecepatan pemain yang dimiliki oleh Timo Werner, Hakim Ziyech, Christian Pulisic hingga Mason Mount bisa menjadi malapetaka bagi The Citziens.
Pola permainan Manchester City sejak awal harusnya sudah bisa ditebak, yakni ball possession.
Seperti Tuchel yang mengusung gaya bermain ofensif, Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola juga menerapkan hal serupa.
Kontrol akan pertandingan yang dikombinasikan dengan kecepatan sisi sayap menjadi ciri khas permainan The Citizens saat ini.
Mau tak mau bagi Chelsea untuk dapat membalikkan prediksi kemenangan ialah mengorbankan lapangan tengah mereka.
Pertahanan yang solid menjadi fokus yang lebih diutamakan untuk menahan gempuran serangan Sergio Aguero dan kolega.
Meskipun demikian, skenario ini nampaknya kecil kemungkinan untuk digunakan oleh seorang Thomas Tuchel.
Selain merusak nama besarnya, juga menodai filosofi yang ia usung sebagai juru taktik penganut gaya bermain menyerang.
Live score hasil final Liga Champions
Live streaming final Liga Champions
Live streaming Manchester City vs Chelsea
Jadwal Final Liga Champions :
Minggu (30/5) 02.00 WIB : Man City vs Chelsea (Live SCTV)
Stadion : Da Luz, Lisbon, Portugal
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita Liga Champions