TRIBUNNEWS.COM - Pahlawan kemenangan Chelsea dalam menjuarai Liga Champions, Kai Havertz diklaim sebagai orang yang 'gila'.
Komentar ini dilontarkan oleh kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta setelah The Blues berhasil mengalahkan Manchester City di final Liga Champions, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.
Chelsea sukses menyudahi perlawanan Manchester City lewat skor akhir 0-1.
Baca juga: Chelsea Juara Liga Champions 2020/2021, Penantian 15 Tahun Kai Havertz Terbayar Lunas
Baca juga: HASIL Final Liga Champions - Chelsea Juara, Tangisan De Bruyne Iringi Nasib Tragis Manchester City
Kai Havertz menjadi sosok pembeda lewat lesakannya pada menit ke-42 mengoyak jala Ederson Moraes.
Ia sukses membantu Chelsea kembali merasakan manisnya trofi Liga Champions seusai memanfaatkan sodoran assist dari Mason Mount.
Pasca pertandingan, Cesar Azpilicueta memberikan komentarnya mengenai sepak terjang yang dipertontonkan oleh juniornya itu.
Tak segan-segan, pemain yang tergabung dakam skuat Timnas Spanyol ini mengklaim Kai Havertz layaknya orang gila.
"Dia tenang, namun sesungguhnya dia gila. Coba lihat cara ia berlari mengejar bola, seperti orang gila," tukas Cesar Azpilicueta, dikutip dari laman BBC.
Meskipun demikian, gila dalam artian yang diberikan oleh kapten Chelsea ini adalah hal positif.
Ia terkesan bagaimana kemampuan dan etos kerja yang dipertontonkan oleh eks pemain Bayer Leverkusen ini.
"Sangat kagum bagaimana ia membuat perbedaan dalam permainan, saya rasa Kai Havertz pantas mendapatkan itu," tambahnya.
Di sisi lain, Azpilicueta mengaku sangat senang bisa menjadi bagian Chelsea dalam menjuarai trofi Liga Champions.
"Saya datang ke sini pada 2012 setelah memenangkan Liga Champions. Saya ingin mengulangi kesuksesan Liga Champions itu. Luar biasa. Keluarga saya ada di sini. Ini adalah hari yang spesial dan spesial," tambahnya melanjutkan.
Jalan Pertandingan
Manchester City dan Chelsea langsung tampil menggebrak di menit-menit awal pertandingan babak pertama.
Presing ketat yang diperagakan oleh Manchester City membuat pemain Chelsea kesulitan mengembangkan permainan.
Gugup dan grogi nampak dari permainan The Blues.
Pemain Chelsea banyak melakukan kesalahan pada awal babak pertama dengan tak bisa mengontrol bola dengan baik maupun kesalahan umpan.
Memasuki menit ke-3, Chelsea mencoba untuk bermain tenang.
Bermain di area pertahanannya sendiri menjadi opsi Chelsea untuk membangun serangan.
Di sisi lain, Chelsea juga tengah menunggu Manchester City membuat celah di area pertahanannya.
Perlahan tapi pasti The Blues mampu mengembangkan permainan.
Timo Werner kerap kali merepotkan sisi kiri permainan Manchester City.
Kecepatan striker Timnas Jerman ini membuat Zinchenko kesulitan untuk mengawalnya.
Beberapa kali Werner mampu lepas dari pengawalan lini belakang The Citizens.
Memasuki menit ke-7, Manchester City belum menciptakan peluang sama sekali.
Rapatnya pertahanan The Blues membuat Kevin de Bruyne dkk kesulitan untuk mengkreasikan serangan.
The Citizens mendapatkan peluang melalui Raheem Sterling menit ke-8.
Ia berhasil menerima umpan long pass dari lini pertahanan dan tinggal berhadapan dengan Edouard Mendy.
Sayang, bekas pemain Liverpool ini gagal mencetak gol setelah diganggu oleh Reece James.
Jual beli serangan dan silih berganti menciptakan peluang matang dihasilkan kedua tim.
Namun 10 menit babak pertama, kedua tim masih betah dengan skor imbang 0-0.
Timo Werner kembali mendapatkan peluang pada menit ke-14.
Namun sayang, tembakannya dari dalam kotak penalti masih dapat diantisipasi oleh Ederson Moraes.
Manchester City mencoba mengambil alih jalannya permainan dengan melakukan penguasan bola selama mungkin.
Peran dari Kevin de Bruyne dan Riyad Mahrez belum kentara sepanjang 20 menit babak pertama.
Sebaliknya, tumpuan penyerangan The Citizens diberikan kepada Raheem Sterling.
Memasuki menit ke-22, The Blues mengurung pemain Manchester City di area pertahanannya.
Deburan ombak serangan yang terus dilakukan Chelsea membuat Kevin de Bruyne Dkk kesulitan untuk menguasai permainan.
Pada menit ke-27, Chelsea nyaris kebobolan.
Ialah Phil Foden yang tinggal berhadapan one on one dengan Mendy.
Untungnya, tekel tepat waktu dilakukan Antonio Rudiger yang berhasil mem-block shot yang dilakukan Foden.
Memasuki menit ke-30, Riyad Mahrez mulai panas dengan aksinya yang mampu merepotkan pertahanan Chelsea.
Beberapa kali manuver yang ia lakukan sukses menembus kotak penalti tim lawan.
Lima menit jelang babak pertama rampung, skor kedua tim masih imbang 0-0.
Pada menit ke-42, Chelsea unggul lewat Kai Havertz
Hingga 45 menit babak pertama usai, skor 0-1 bertahan.
Pada babak kedua Manchester City tancap gas untuk menyamakan level ketertinggalannya.
Serangan demi serangan terus dilancarkan tim besutan Pep Guardiola ini.
Meskipun demikian, Chelsea mampu mengkoordinir lini pertahanan dengan baik.
The Blues juga memainkan permainan ofensif lewat strategi counter-attack yang mereka jalankan.
Sayang, upaya untuk mengejar ketertinggaln justru berujung apes bagi Manchester City.
Pilar andalan utama The Citizens, Kevin de Bruyne mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Ia digantikan oleh Gabriel Jesus pada menit ke-60.
Upaya mati-matian dilakukan Manchester City untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Namun hingga laga usai, skor 0-1 bertahan untuk kemenangan Chelsea.
Susunan Pemain Manchester City vs Chelsea
Manchster City :
Ederson; Walker, Dias, Stones, Zinchenko; Gündoğan, Bernardo, De Bruyne; Mahrez, Sterling, Foden.
Chelsea:
Mendy; Azpilicueta, Thiago Silva, Rudiger; James, Kanté, Jorginho, Chilwell; Mount, Werner, Havertz.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita Liga Champions