TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER- Penyebab Pep Guardiola tak mampu menjuarai Liga Champions sampai saat ini rupanya karena dikutuk oleh dukun Afrika. Seperti yang dikatakan oleh agen Yaya Toure, Dimitri Seluk.
Menyusul kekalahan final Liga Champions Manchester City dari Chelsea pada Sabtu, banyak yang mengingat pernyataan agen Yaya Toure Dimitri Seluk tentang kutukan dukun Afrika yang akan memburu pelatih Catalan itu.
Pada tahun 2018 lalu, Seluk menekankan bahwa keputusan Guardiola untuk tidak mengandalkan Toure sebagai starter di musim terakhir gelandang tersebut di Manchester City akan menimbulkan kemarahan beberapa dukun Afrika.
"[Guardiola] mengubah semua Afrika melawan dirinya sendiri, banyak penggemar Afrika berpaling dari Manchester City," kata Seluk.
"Dan saya yakin banyak dukun Afrika di masa depan tidak akan mengizinkan Guardiola memenangkan Liga Champions.
Ini akan menjadi kutukan bagi Guardiola Afrika. Hidup akan menunjukkan apakah saya benar atau tidak.
“Fakta bahwa Guardiola mengakhiri karier Yaya di Manchester City bukanlah kesalahan, tapi kejahatan. Tapi bumerang akan kembali, Pep.
Manchester City kembali harus menelan pil pahit setelah takluk di babak final Liga Champions 2020-2021.
Man City harus mengakui keunggulan Chelsea pada babak final usai kalah dengan skor tipis 0-1.
Gol dari Kai Havertz menjadi satu-satunya dalam laga tersebut dan menjadi penentu kemenangan Chelsea.
Dengan demikian, Manchester City kembali gagal meraih trofi Liga Champions pertama mereka sepanjang sejarah The Citizens.
Hasil tersebut juga menambah panjang catatan buruk pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Pasalnya, semenjak pergi dari Barcelona pada 2012, Guardiola belum pernah sama sekali merasakan trofi Liga Champions lagi.
Apalagi saat melatih Manchester City, Guardiola belum pernah merengkuh trofi Liga Champions selama lima musim.
Rupanya, di balik catatan buruk Guardiola di Liga Champions bersama Manchester City, ada cerita menarik.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, cerita tersebut berawal dari kepergian mantan gelandang Manchester City, Yaya Toure.
Pada 2018, Toure secara resmi pergi dari Manchester City karena kontraknya tak diperpanjang oleh pihak klub.
Akan tetapi, pada musim terakhirnya bersama Manchester City, yakni 2017-2018, Toure tak mendapat banyak jatah bermain.
Guardiola lebih memilih menggunakan Ilkay Guendogan, Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, dan David Silva sebagai pilihan utama di lini tengah.
Alhasil, Toure hanya bermain sebanyak 17 laga di berbagai kompetisi untuk Manchester City pada musim terakhirnya.
Saat itu, Yaya Toure lebih sering bermain sebagai pemain pengganti dibandingkan starter.
Perlakuan Guardiola tersebut rupanya memicu kemarahan agen Toure, Dimitri Seluk.
Seluk marah karena Guardiola dinilai tak menghormati pengabdian Toure selama ini yang sudah membela Manchester City dalam delapan tahun.
Seluk pun menyumpahi pelatih asal Spanyol itu kalau dirinya tidak akan pernah memenangi Liga Champions lagi.
Bahkan, Seluk menyebut kalau kutukan tersebut tidak hanya diberikan oleh dirinya, tetapi juga oleh para dukun Afrika.
"Guardiola mengubah semua Afrika melawan dirinya, banyak penggemar Afrika berpaling dari Manchester City," kata Seluk.
"Dan saya yakin banyak dukun Afrika di masa depan tidak akan mengizinkan Guardiola memenangi Liga Champions."
"Hal ini akan menjadi kutukan bagi Guardiola. Hidup akan menunjukkan apakah saya benar atau tidak."
"Fakta bahwa Guardiola mengakhiri karier Yaya di Manchester City bukanlah kesalahan, tetapi kejahatan. Bumerang akan kembali, Pep."
"Anda masih akan melihat seperti apa dukun Afrika itu. Ingatlah ini selalu," tutur Seluk menambahkan.
Sejak saat itu, Guardiola pun tak pernah bisa merengkuh trofi Liga Champions bersama Manchester City.
Banyak pihak akhirnya menghubungkan kegagalan Manchester City di Liga Champions dengan kutukan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan Judul
Dikutuk Dukun Afrika, Pep Guardiola Tak Akan Pernah Menang Liga Champions Lagi