TRIBUNNEWS.COM - Harapan Ole Gunnar Solskjaer untuk bisa mempersembahkan gelar perdana bagi Manchester United pun harus kembali pupus di akhir musim.
Kekalahan melawan Villlarreal dalam laga final Liga Eropa terasa menyesakkan bagi para penggemar seluruh dunia.
Alhasil ambisi Manchester United harus kembali merasakan pahitnya puasa gelar pada musim penuh ketiga bersama Solskjaer.
Kapasitas Solskjaer untuk mengembalikan kejayaan tim Setan Merah pun kembali dipertanyakan oleh berbagai pihak.
Baca juga: Akhir Tragis Perjalanan Sergio Aguero di Manchester City, Main 13 Menit dan Menangis
Baca juga: Gagal Wujudkan Impian Bersama Manchester City, Aguero: The Citizens Selalu di Hatiku
Baca juga: Hasil Liga Champions, Manchester City Era Pep Guardiola Perpanjang Kutukan Debutan Final UCL
Solskjaer dianggap masih belum bisa memberikan prestasi gemilang bagi Manchester United di awal karier kepelatihannya.
Tak sedikit pihak yang bahkan mengkritisi minimnya opsi strategi yang terkadang dipandang menjadi kelemahan Solskjaer.
Terlepas dari hal itu, selayaknya sebuah ujian kesabaran, Manchester United harus percaya tentang apa yang dikerjakan Solskjaer pada saat ini.
Solskjaer terlihat masih berusaha keras untuk meramu skuatnya menjadi kekuatan yang hebat guna meraih kembali kejayaan nantinya.
Alhasil Manchester United patut belajar dari Jurgen Klopp yang bisa membawa Liverpool meraih sukses besar setelah awal yang kurang baik.
Seperti yang diketahui sebelum memenangkan gelar Liga Champions dan Liga Inggris kepada Liverpool.
Klopp tercatat menghabiskan waktu selama tiga tahun pertamanya bersama Liverpool dengan raihan hampa gelar.
Tidak ada satupun trofi bergengsi yang masuk dalam lemari kabinet prestasi Liverpool pada periode tersebut.
Tak hanya itu saja, Klopp juga harus menelan empat kekalahan menyakitkan bersama Liverpool di partai final.
Termasuk kekalahan pahit dalam ajang final Liga Eropa dan Liga Champions pada beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cerita Ayah Mason Mount, Dulu Jadi Penonton Real Madrid vs Liverpool, Kini Putranya Tampil di Final
Baca juga: HASIL Liga Inggris: Dua Hal Ini Buat Jurgen Klopp Puas Lihat Kiprah Liverpool
Prestasi Klopp bersama Liverpool pada tiga tahun pembuka juga patut mendapat sorotan.
Liverpool hanya mampu dibawa ke urutan delapan, empat, dan empat oleh Klopp pada periode waktu tersebut.
Catatan Solskjaer ternyata lebih baik dengan membawa Manchester United menempati urutan enam, tiga, dan dua pada tiga tahun pembukanya.
Solskjaer juga harus gagal dalam fase semifinal dalam waktu empat kali beruntun.
Terbaru, kekalahan menyakitkan Villarreal lewat adu penalti membuat Solskjaer harus kembali bersabar untuk mempersembahkan gelar perdana ke Manchester United.
Kesamaan situasi yang dirasakan Solskjaer dengan Klopp tampaknya harus disikapi secara bijak oleh Manchester United.
Solskjaer terlihat masih butuh waktu lagi dalam usahanya menyusun skuatnya untuk meraih kesuksesan pada tahun-tahun mendatang.
Yang terpenting bagi Manchester United dan Solskjaer, keduanya harus bisa bersinergis satu sama lain untuk mencapai keberhasilan itu.
Baca juga: Disia-siakan Arsenal, Unai Emery Sukses Bawa Villarreal Jadi Juara Liga Eropa
Kebijakan transfer yang bijak, mentalitas skuat, hingga sinergisitas semua pihak akan menjadi komponen penting bagi Manchester United untuk mencapai kesuksesan kembali.
Rentetan kegagalan yang didapatkan Solskjaer sepatutnya bisa menjadi pelajaran baginya untuk membawa timnya menorehkan prestasi lebih baik pada tahun mendatang.
Alhasil selayaknya sebuah ujian kesabaran, Manchester United perlu lebih bersabar seperti Liverpool bersama Jurgen Klopp dalam mewujudkan kesuksesan.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)