“Setelah kemasukan tiga gol pun sebenarnya juga seharusnya kita mendapatkan penalti, tapi karena tidak dapat jadi alur laga makin ke lawan, jadi kita tidak bisa mengembangkan permainan, akhirnya mengalami kekalahan.”
Baca juga: Permainan Kotor Timnas Indonesia Jadi Sorotan Media Vietnam, Shin Tae-yong: Bukan Instruksi Saya
“Iya, saya bicara terus soal wasit, karena bisa dilihat dari gol pertama yang seperti itu, dan akhirnya mempengaruhi jalannya pertandingan yang lebih berat ke Vietnam,” tegasnya.
Tekel Keras Jadi Sorotan
Shin Tae-yong juga menjelaskan permainan keras timnas Indonesia yang banyak disoroti terutama oleh media-media Vietnam.
Salah satu media Vietnam, TheThao247 bahkan menggambarkan Indonesia seperti bermain tinju di babak pertama.
Satu insiden yang cukup menyita perhatian adalah pelanggaran yang menimpa Nguyen Tuan Anh pada menit ke-23.
Gelandang bernomor punggung 11 itu dihantam dengan tekel keras oleh bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan.
Baca juga: Timnas Indonesia Dicukur Vietnam 0-4, Shin Tae-yong Lihat Kemauan Pemain Garuda Sangat Tinggi
Tekel Arhan membuat Tuan Anh jatuh terkapar dalam situasi perebutan bola.
Atas tekel itu, Tuan Anh tak bisa melanjutkan laga karena mengalami cedera.
Atas hal itu, Shin menyebut, pemain Indonesia terlecut bermain agresif lantaran memori yang terjadi pada SEA Games 2019.
“Bermain agresif sebenarnya bukan taktik saya, tapi ada beberapa pemain yang pernah bermain di Sea Games 2019, jadi kemauan mereka itu memang tinggi sekali, akhirnya sampai bertarung seperti itu," katanya.
Meski kalah, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong tetap apresiasi para pemain karena sudah bekerja keras di atas lapangan.
Namun di luar itu semua, pelatih asal Korea Selatan itu, tetap memandang bahwa masih adanya harapan bagi sepak bola di Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada para pemain karena secara mental para pemain sudah bekerja keras, ini menunjukkan sebuah harapan tentang sepak bola indonesia,” katanya.