Namun seperti dilansir dari sumber serupa, Pratama Arhan dilaporkan sudah meminta maaf kepada Tuan Anh secara langsung di lorong stadion Al Maktoum.
Shin Tae-yong juga dikabarkan telah membicarakan insiden itu secara langsung dengan Park Hang-seo.
Permainan keras Indonesia menghasilkan 6 kartu kuning di kubu Garuda.
Lima pemain mendapat kartu kuning yakni Arif Satria (menit ke-15), Rachmat Irianto (18'), Nadeo Argawinata (51'), Pratama Arhan (60'), dan Egy Maulana Vikri (90+2').
Sementara satu lainnya diperoleh Shin Tae-yong pada menit ke-77 karena melakukan protes keras di pinggir lapangan.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Cukur Latvia 7-1, Joachim Loew Belum Puas dengan Performa Jerman
Menanggapi permainan keras anak asuhnya, Shin mengaku tak pernah menginstruksikan demikian.
"Jadi, sebenarnya bukan taktik dari saya (permainan keras timnas Indonesia)," kata Shin Tae-yong.
Menurut Shin Tae-yong, beberapa pemain masih terbawa emosi karena pernah dikalahkan Vietnam pada tahun 2019.
Tepatnya kekalahan timnas Indonesia terjadi di ajang SEA Games 2019.
Kala itu, Skuad Garuda menyerah dari Vietnam dengan skor 0-3 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019).
"Di final SEA Games 2019, Indonesia kalah dari Vietnam, pemain saya tidak mau menerima kekalahan lagi," ucap Shin Tae-yong.
"Kemauan mereka sendiri itu memang tinggi dan akhirnya mereka bertarung habis-habisan," tambahnya.