Ironisnya, pendukung Liverpool jarang ada yang mengenang kepindahan Gulacsi ke Leipzig.
Sebab posisinya yang dianggap hanya sebagai kiper pelapis.
Namun bersama Rotten Ballen, Gulacsi menunjukkan kualitasnya.
Ia tidak langsung memperkuat Leipzig, tapi dipinjamkan ke tim satelit mereka, RB Salzburg.
Dia membuktikan dirinya selama dua musim yang baik di liga Austria dan manajemen Red Bull tahu bahwa dia siap untuk tantangan yang lebih besar.
Akirnya pada musim 2015, Manajemen mengirimnya ke Leipzig, yang masih berada di Bundesliga 2 pada saat itu.
Bahkan, Gulacsi harus menunggu setengah musim sebelum mendapat kesempatan bermain lagi.
Dia diusir keluar lapangan di final Piala Austria dalam pertandingan terakhirnya untuk Salzburg, dan dengan demikian diskors selama empat pertandingan di Jerman.
Penjaga veteran Swiss Fabio Coltorti, yang bermain untuk Leipzig sejak 2012, terus bermain luar biasa, dan membuat Gulacsi harus duduk di bangku cadangan.
Gulacsi sangat ingin menggantikan Coltorti, tapi belajar darinya pada saat yang sama dan menganggapnya sebagai mentor.
Ini adalah alasan ia awalnya menolak untuk mengambil jersey No 1 setelah Swiss pensiun.
"Saya tidak merasa nyaman tentang itu(menggunakan nomor 1), saya harus mendapatkan restunya," katanya.
Posisi Gulacsi sebagai starter sangat kokoh sejak Leipzig memenangkan promosi ke Bundesliga pada 2016.
Namun, pemain Hungaria itu tidak suka menonjolkan diri dan tetap rendah hati, dalam pers.