TRIBUNNEWS.COM - Kevin De Bruyne menjelaskan makna selebrasinya yang berada di pinggir lapangan saat membawa Belgia mengalahkan Denmark dengan skor 1-2 di Copenhagen Stadium, pada Kamis (17/6/2021).
Belgia meraih kemenangan berkat gol yang diciptakan Thorgan Hazard (55') dan Kevin De Bruyne (70').
Sedangkan Denmark sendiri sebetulnya sempat memimpin di babak pertama lewat gol cepat Yussuf Poulsen menit kedua,
Menariknya dalam kemenangan Belgia ini, De Bruyne yang menyumbang satu gol kemenangan melakukan selebrasi di pinggir lapangan sembari tangannya menunjuk bawah.
Baca juga: PROFIL Kevin De Bruyne, Pahlawan Kemenangan Belgia, Main Selama 45 Menit Cetak Asisst dan 1 Gol
Baca juga: 7 Fakta Kemenangan Belgia Atas Denmark di Euro 2020, Hazard-De Bruyne Samai Rekor Robben-Van Persie
De Bruyne pun menjelaskan makna selebrasinya adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Christian Eriksen yang sempat kolaps beberapa waktu lalu.
Ia mengaku bahwa selebrasi yang dilakukannya tidak berlebihan guna menghormati para pendukung yang salah satunya suporter Denmark.
"Tentu saja saya senang, tetapi saya terlalu menghormati orang-orang di sini [tidak merayakan dengan liar].
"Saya pergi ke bagian lapangan di mana [Christian] Eriksen pingsan pada hari Sabtu dan Saya tetap tenang." jelas Eriksen dikutip dari laman UEFA.
Sebagaimana diketahui, Eriksen tiba-tiba rubuh saat Denmark menelan kekalahan 1-0 atas Finlandia, Sabtu (12/6/2021) lalu.
Para pemain Denmark yang berada di sekitar Eriksen segera memanggil staf medis untuk masuk lapangan dan wasit meniup peluit untuk menghentikan permainan.
Beberapa pemain Denmark tampak sedih dan bahkan ada dari mereka yang menangis, menggigit tangannya melihat keadaan Eriksen.
Meskipun demikian, Eriksen saat ini dikabarkan sudah dalam keaddan baik dan dinilai bisa melanjutkan kariernya sebagai pesepakbola.
Ada satu syarat yang harus dipenuhi agar Eriksen tetap bisa bermain sepak bola yakni perlu mengenakan alat bantu jantung nantinya.
Dengan kata lain pemain asal Denmark itu akan mengikuti jejak Daley Blind yang juga memakai alat bantu jantung bernama ICD untuk melanjutkan kariernya setelah sempat terkena serangan jantung juga.
Dilansir BBC, ICD sendiri merupakan perangkat kecil yang ditempatkan di bawah kulit, lalu terhubung ke jantung dengan menggunakan kabel tipis.
Lalu kabel tersebut akan mengirimkan sinyal untuk mengatur irama jantung yang tidak normal.
Baca juga: Italia Masih Kurang Lengkap untuk Jadi Juara Euro 2020, Legenda AC Milan Beri Saran Buat Gli Azzurri
Salah seorang dokter yang menangani Eriksen yakni Morten Boesen menyebut sang pemain sudah berkenan menerima solusi yang telah ditawarkan pihaknya tersebut.
Boesen juga mengatakan semua pihak termasuk dokter spesialis dalam maupun luar negeri sama-sama sepakat untuk merokemendasikan penggunaan ICT untuk Eriksen jika ia tetap ingin melanjutkan karier sebagai pesepakbola.
"Eriksen telah menerima solusi dan rencana tersebut juga telah disetujui para dokter spesialis yang semuanya merekomendasikan perawatan yang sama," ujar Boesen.
"Kami mendorong semua orang untuk memberikan kedamaian dan privasi kepada Eriksen serta keluarganya,".
Eriksen pun setidaknya bisa bernafas lega karerna karier sepak bolanya belumlah tamat sekalipun ia harus menggunakan alat pasang bantu jantung ketika bertanding kedepannya.
Dengan usia 29 tahun tentu Eriksen masih ingin terus bermain sepak bola dan mengejar berbagai prestasi gemilang baik di level klub maupun timnas.
(Tribunnews.com/Ipunk, Dwi Setiawan)