Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih belum berencana mengkaji ulang untuk membatalkan izin penyelenggaraan kompetisi sepakbola liga 1 dan liga 2 di tengah penularan Covid-19 yang semakin melonjak.
Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto mengatakan Jenderal Listyo Sigit sementara ini masih berpegang kepada keputusan sebelumnya yang memberikan izin pelaksanaan kompetisi liga 1 dan liga 2 tersebut.
"Belum ada kajian dan kita sudah siap amankan dan protokol kesehatan ketat," kata Imam kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
Ia memastikan kompetisi liga 1 dan liga 2 itu akan digelar tanpa penonton. Sebaliknya, protokol kesehatan para pemain yang akan berlaga juga diawasi ketat oleh pihak kepolisian dan Satgas Covid-19.
Baca juga: Soal Puskesmas Tolak Pasien Corona di Tangsel, Berikut Penjelasan Satgas Covid
"Tidak ada nobar, pengawasan diperketat dan tegas saja terhadap protokol kesehatan," tukasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan izin keramaian terhadap pagelaran kompetisi sepakbola liga 1 dan liga 2 yang direncakan bakal berlangsung pada 10 Juli 2021 mendatang.
Keputusan itu disampaikan Jenderal Listyo usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menpora Zainuddin Amali di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Sigit menyampaikan izin pelaksanaan kompetisi tersebut diberikan asalkan pelaksana dapat mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Terus Naik di DKI, Keterisian Tempat Tidur Isolasi 84 Persen, ICU 74 Persen
"Dari hasil diskusi kami memutuskan memberikan izin keramaian dengan catatan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," kata Sigit.
Sigit menyampaikan pemberian izin keramaian ini setelah mempertimbangkan kompetisi pra musim piala Menpora 2021. Dia bilang, protokol kesehatan liga tersebut telah berjalan dengan baik.
Namun, Sigit menyebut pelaksanaan kompetisi tersebut tercoreng lantaran adanya arak-arakan pendukung klub Persija usai menjuarai kompetisi tersebut. Ia meminta kejadian ini tak boleh terulang.
Baca juga: Covid-19 Kembali Melonjak, Pemuda dan Mahasiswa Sultra Desak Munas Kadin Ditunda
"Beberapa waktu lalu penyelenggaraan sudah cukup bagus, tapi yang kami sayangkan masih terjadi arak-arakan di akhir pertandingan yang potensial menimbulkan klaster Covid-19," ungkap dia.
Lebih lanjut, Sigit menambahkan pelaksanaan kompetisi tersebut nantinya akan dievaluasi secara berkala.
"Kegiatan akan kami evaluasi sehingga pelanggaran protokol kesehatan berpengaruh terhadap proses pelaksanaan liga," tukasnya.