Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha terpaksa menutup usaha kafe miliknya di Bontang, Kalimantan Timur. Bisa dibilang kisah sedih.
Padahal kafe yang diberi nama 'Kopi Sayang' itu baru saja dirintisnya sejak Juli 2019 lalu.
Muhammad Toha yang memutuskan membawa keluarganya ke Tangerang menjadi salah satu alasan dirinya terpaksa mengambil kebijakan tersebut.
"Jam operasi kafe juga kan dibatasi. Jadi kalau dibuka, harus benar-benar dipegang oleh orang yang saya percaya dan bisa menjalankan roda ekonomi di cafe itu. Kalau dulu ada istri yang bisa mengawasi kini tidak bisa lagi, karena sudah ikut saya ke Tangerang. Alhasil kafe saya tutup," ujar pemain bernomor punggung 11 ini.
Diakuinya, tak mudah menjalankan usaha yang ia rintis tahun lalu, jika tidak ada sosok yang bisa dipercaya untuk mengembangkan kafe tersebut.
Usaha kafe tutup, kini ayah dari dua anak ini mencoba memikirkan usaha online lainnya.
"Sedang dalam perencanaan, apa-apa saja yang ideal di tengah situasi saat ini. Yang pasti di bisnis online," selorohnya.
Sementara itu, selain memikirkan bisnis, Muhammad Toha turut berupaya meningkatkan kualitas dirinya sebagai bek kanan, sehingga menaikkan nilai dirinya kelak.
BUKA KAFE
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Muhammad Toha sempat memiliki bisnis kafe dengan lima orang karyawan di Bontang, Kalimantan Timur.
Memiliki bisnis di luar sepakbola membuat pemain bernomor punggung 11 ini punya pengalaman baru yang berbeda dengan sebelumnya.
"Senang dengan adanya kafe ini. Walaupun sederhana tapi saya lebih bisa mengatur waktu, untuk istirahat juga sangat leluasa. Kalau jadi karyawan di sebuah perusahaan tentu tidak bisa," kata bek berusia 23 tahun ini.
Dengan adanya usaha sendiri, Toha pun cukup puas serta berusaha menjalankan tanggung jawab sebagai pemilik usaha dalam mengembangkan cafenya.
Rencana besarnya adalah membuka cabang di Kota Sangatta, Kalimantan Timur.
Ada pun dalam merekrut karyawan, Toha tidak banyak meminta hal aneh, cukup yang ramah, karakter bagus, dan punya pengalaman.
Dalam menjalankan usahanya, Toha mengatakan harus bijak dalam mengambil setiap keputusan.
"Kalau salah ya salah. Tentu saya marah, tetapi kalau benar, saya apresiasi. Tapi meskipun saya marah, itu untuk kebaikan karyawan agar tidak mengulangi kesalahan," tuturnya.