News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Patrik Schick, Penyerang Haus Gol Bisa Saingi Legenda Ceko Peraih Sepatu Emas Euro 2004

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Republik Ceko Patrik Schick (kanan) merayakan dengan gelandang Republik Ceko Tomas Holes setelah mencetak gol kedua tim mereka selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Belanda dan Republik Ceko di Puskas Arena di Budapest pada 27 Juni 2021.

Atas data tersebut, Patrik Schick yang masih akan berlaga kontra Denmark perempat final Euro 2021 nanti memiliki peluang menyamai atau melewati torehan Milan Baros.

Juga untuk bersaing dengan torehan gol Ronaldo.

Namun, Patrik Schick, sebagaimana diberitakan UEFA, mengatakan sepatu emas Euro bukanlah tujuannya dalam kompetisi ini.

"Itu bukan topik besar bagi saya, yang utama adalah kesuksesan tim," kata Schick.

Baca juga: Profil Patrik Schick - Buangan AS Roma, Kini Bersaing dengan Ronaldo Jadi Top Skor Euro 2020

"Tujuan saya bukan untuk memenangkan Sepatu Emas EURO tetapi untuk membantu tim saya melaju sejauh mungkin. Saya tidak begitu tertarik dengan berapa banyak gol yang akan saya cetak pada akhirnya."

Pemain depan Bayer Leverkusen berusia 25 tahun ini telah mencetak empat gol dalam 4 pertandingan.

Pemain depan Republik Ceko Patrik Schick (kiri) merayakan mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Skotlandia dan Republik Ceko di Hampden Park di Glasgow pada 14 Juni 2021. (ANDY BUCHANAN / POOL / AFP)

Dengan tersingkirnya Ronaldo dan Portugal, Schick adalah pemain yang paling mungkin untuk mengejar atau melampaui torehan bintang Juventus itu.

Schick telah menyamai total empat gol Vladimir micer di EURO dan hanya membutuhkan satu gol untuk setara dengan Baros.

Baca juga: 11 Pemain Swiss di Euro 2021, Gelandang Kreatif Steven Zuber hingga Kiper Pahlawan Sommer

Tomas Galasek, asisten pelatih Republik Ceko yang bermain dengan Baros pada tahun 2004 membandingkan gaya bermainkeduanya.

"Baros bermain di sekitar Koller, yang mengatur beberapa gol untuknya. Patrik menciptakannya sendiri dan memiliki kaki kiri yang kuat," katanya.

Bek sayap West Ham, Vladimir Coufal juga menemukan perbandingan yang sulit.

"Patrik adalah pemain yang lebih teknis. Dia lebih mempersiapkan pendekatannya untuk menyelesaikan, meskipun Milan Baros juga pemain yang luar biasa, dia memenangkan Liga Champions."

"Tapi kami semua ingin dia memenangkan Sepatu Emas. Jika dia ingin menjadi pemain top dia harus mencetak satu gol lagi. Dan jika kita tidak kebobolan, maka kita berada di semifinal. Itu akan bagus!" paparnya.

Coufal mengungkap momen ketika dirinya memberi umpan berbuah gol kepada Schick.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini