News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Swiss vs Spanyol, Tanpa Granit Xhaka yang Terkena Akumulasi Kartu, Swiss Siap Berjuang 120 Persen

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Swiss Granit Xhaka memeluk pelatih Swiss Bosnia-Swiss Vladimir Petkovic saat mereka merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Prancis dan Swiss di National Arena di Bucharest pada 28 Juni 2021. Daniel MIHAILESCU / POOL / AFP

TRIBUNNEWS.COM, ST PETERSBURG- Timnas Swiss harus kehilangan pemain penting mereka, Granit Xhaka dalam pertandingan menghadapi Spanyol di babak perempat final.

Sosok gelandang sentral yang menjadi pengatur keseimbangan, Granit Xhaka. Kapten Swiss ini terkena akumulasi kartu hingga tak boleh bermain.

Ini menambah rapuh pertahanan Swiss yang dinilai kurang kokoh. Swiss tak punya pertahanan yang terlalu tangguh. Terbukti setelah mereka kebobolan delapan gol dalam empat pertandingan.

Meski demikian, mereka siap berjuang keras. Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic mengatakan pemainnya siap memberikan 120 persen.

"Duel melawan Prancis hampir terlalu emosional. Semua pemain saya memberikan 120 persen. Itu mungkin salah satu permainan terbaik tim saya. Kami akan membutuhkan penampilan serupa melawan Spanyol di perempat final," katanya.

Para pemain Swiss menyaksikan adu penalti selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Prancis dan Swiss di National Arena di Bucharest pada 28 Juni 2021. (FRANCK FIFE / KOLAM RENANG / AFP)

Swiss memang tak punya pemain menonjol seperti Antoine Griezmann, Karim Benzema, atau Kylian Mbappe dari Prancis.

Tapi Spanyol harus bersiap melakoni malam yang panjang, dan melelahkan melawan tim La Nati yang penuh disiplin di bawah asuhan Vladimir Petkovic.

Spanyol dan Swiss sama-sama berhak percaya diri bakal jadi pemenang dalam duel perempatfinal Euro 2020 di Stadion St Petersburg, Jumat (2/7) malam nanti.

Dan, pola permainan rapi, disiplin, cenderung bertahan seperti itulah yang justru dibenci oleh Matador.

Skuat asuhan Luis Enrique ini dibuat frustrasi menghadapi pola bertahan yang diterapkan Swedia, dan Polandia di penyisihan grup terdahulu.

"Melawan tim yang duduk diam bertahan adalah hal tersulit dalam sepak bola," kata Pelatih Spanyol, Lui Enrique.

Pemain depan Swiss Haris Seferovic merayakan mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Prancis dan Swiss di National Arena di Bucharest pada 28 Juni 2021 (Justin Setterfield / POOL / AFP)

Untungnya, di atas kertas, Swiss tak punya pertahanan yang terlalu tangguh. Terbukti setelah mereka kebobolan delapan gol dalam empat pertandingan.

Gawatnya lagi, mereka kehilangan gelandang sentral pengatur keseimbangan, Granit Xhaka. Kapten Swiss ini terkena akumulasi kartu hingga tak boleh bermain.

Formasi 3-4-1-2 yang diterapkan Petkovic bisa membuat mereka ekstra bertahan menjadi 5-3-2, dan itu bakal membuat para penyerang Spanyol kehilangan ruang di sepertiga akhir.

Ujung tombak Swiss, Haris Seferovic sewaktu-waktu bisa menjadi ancaman untuk skema umpan silang dari sayap.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini