TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya sejak 21 tahun, Lionel Messi tidak berstatus sebagai pemain Barcelona.
Hal itu lantaran kontrkanya di Blaugrana sudah kedaluarwasa, tak diperpanjang -belum ada kesepakatan- sampai batas yang ditentukan.
Soal itu, presiden La Liga, Javier Tebas, ikut angkat bicara soal kontrak Lionel Messi yang kedaluwarsa di Barcelona.
Baca juga: Sah, Pertama dalam 21 Tahun Lionel Messi Bukan Lagi Pemain Barcelona
Diberitakan sebelumnya, Lionel Messi bukan lagi menjadi pemain Barcelona mulai Kamis (1/7/2021) pagi WIB.
Hingga Kamis (1/7/2021) pukul 05.00 WIB atau pukul 00.00 waktu Spanyol, Barcelona tak kunjung mengumumkan perpanjangan kontrak Lionel Messi.
Padahal, masa kerja Messi di Camp Nou habis pada 30 Juni 2021.
Artinya, pemain berjulukan La Pulga ini secara teknis bukan lagi menjadi pemain Barcelona.
Baca juga: Fabrizio Romano Merespons Unggahan Gambar Lionel Messi Pakai Baju Bali United
Javier Tebas mengatakan ia sudah memperingatkan Barcelona harus membereskan dulu situasi finansial mereka sebelum menyodorkan kontrak baru ke Messi.
“Barcelona sudah melebihi anggaran gaji mereka. Saya berharap Messi bertahan, tetapi Barcelona harus lebih dulu memperbaiki kondisi keuangan klub jika ingin Messi tetap di sana,” kata Tebas, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
Anggaran gaji Barcelona sebelumnya mencapai 671 juta euro pada musim 2019-2020.
Baca juga: Boaz Solossa Sanggupi Tawaran Rans Cilegon FC Sebelum Menghilang dari Skuat Persipura
Angka tersebut setara Rp11,5 triliun dan menjadi yang tertinggi di Liga Spanyol.
Namun, peraturan baru Liga Spanyol menetapkan limit anggaran gaji per klub adalah 382,7 juta euro (Rp6,5 triliun) mulai musim 2020-2021.
Peraturan pembatasan tersebut berarti Barcelona harus pintar-pintar menyiasati skema gaji para pemain, terutama jika ingin Messi bisa bertahan di Camp Nou.
Baca juga: Ide Gila Joan Laporta Duetkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Barcelona, Bayarnya Bagaimana?