TRIBUNNEWS.COM - Eksodus pemain bintang AC Milan nampaknya belum berhenti pada nama Hakan Calhanoglu dan Gianluigi Donnarumma.
Nama striker muda Rossoneri, Rafael Leao menjadi nama paling atas pemain yang bakal menyusul meninggalkan publik San Siro.
AC Milan diketahui baru menimbang akankah mereka menjual sejumlah pemain bintangnya atau tidak.
Langkah ini akan diambil oleh manajemen klub untuk menyeimbangkan neraca keuangan setelah menghabiskan 43 juta euro untuk memboyong Maignan dan Fikayo Tomori.
AC Milan sendiri memiliki alasan yang kuat untuk memasukkan nama Rafael Leao dalam daftar jual klub.
Baca juga: Legenda AC Milan Sebut Timnas Inggris Punya 2 Faktor untuk Melenggang ke Final Euro 2021
Baca juga: Liga Italia: Tertarik Dusan Tadic, Bukti Nafsu AC Milan Sukai Penyerang Tua-tua Keladi
Penampilan pemain asal Portugal ini memang tak bagus-bagusa amat di musim lalu,
Ia kalah bersiang dengan pemain seperti Ante Rebic dan Zlatan Ibrahimovic untuk mengamankan posisi penyerangamn.
Leao memang memiliki fleksibilitas untuk mengemban tugas sebagai seorang winger.
Namun Stefano Pioli paham jika pemain 22 tahun itu tak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya jika tak ditempatkan sebagai penyerang tunggal.
Diwartakan oleh Calciomercato, sejumlah tim berkeinginan untuk mendapatkan jasa mantan pemain Lille tersebut.
Borussia Dortmund, Wolves, dan Marseille menjadi tim-tim yang menaruh minat kepada Rafael Leao.
Di sisi lain, Jorge Mendes selaku agen dari striker 22 tahun tersebut memiliki skenario lain ketimbang melego kiliennya ke tim peminat.
Mendes dikabarkan berusaha untuk membarter Rafael Leao dengan bintang meredup milik Everton James Rodriguez.
Namun AC Milan nampaknya kurang sreg dengan langkah yang diambil oleh sang agen.
Klub elite Liga Italia itu berkeinginan untuk mendapatkan asupan dana segar dari penjualan Rafael Leao.
Rossoneri mematok harga tak kurang dari 30 juta Euro bagi setiap tim yang berkeinginan untuk menggunakan jasa sang pemain.
Situasi ini membuat AC Milan untuk kehilangan satu pemain bintangnya kian dekati kenyataan.
Kondisi tersebut jelas bukan situasi yang bagus bagi AC Milan.
Terlebih lagi, Stefano Pioli selaku Allantore Rossoneri memiliki tugas untuk menjalankan proyek jangka panjang milik AC Milan.
Pioli membutuhkan pemain muda seperti Leao untuk bisa menjadi penopang bagi permainan AC Milan dalam beberapa musim mendatang,.
Sebagai catatan saja, Stefano Pioli merupakan pelatih yang gemar memainkan pemain muda untuk starting line-up pilihannya.
Jika filosofi Stefano Pioli berbanding terbalik dengan keinginan manajemen, hal ini jelas bukan kondisi yang bagus.
Sebagai contoh saja apa yang dialami Inter Milan. Di mana jajaran petinggi klub Nerazzurri tak memiliki keselarasan dengan pelatihnya saat itu, Antonio Conte.
Inter Milan berkeinginan untuk menjual sejumlah pemain bintangnya untuk mendapatkan pemasukan dana segar, sedangkan Conte bersikeras untuk mempertahankan skuatnya.
Hasilnya, Antonuio Conte dan Nerazzurri mengalami perpisahan.
(Tribunnews.com/Giri)