Ia di gadang-gadang sebagai The next Papu Gomez. Akan tetapi sang pemain menolak sebutan tersebut disematkan kepadanya.
Sebenarnya agak menggelikan untuk mengharapkan Pessina menjadi the next siapa pun mengingat ia bermain di Atalanta.
Beberapa musim terakhir, Atalanta meninggalkan watak lama sepak bola Italia.
Sang Dewi atau La Dea ingin menghentak dan bermain tangkas.
Kabar baik bagi suporter Atalanta mulai tercium ketika melihat perfoma Pessina.
Dipinjamkan ke Hellas Verona pada 2019/2020, ia kian matang saat kembali ke Atalanta.
Ternyata Pessina bisa tampil berkelas saat dimainkan sebagai gelandang tengah maupun gelandang serang.
Seringnya, Pessina turun dengan mengemban peran pemain nomor 10 dalam skema 3-4-1-2 ala Gasperini.
Meski demikian, jangan buru-buru mengecap Pessina sebagai pengganti Papu.
Semasa membela Atalanta, Papu didapuk sebagai kreator serangan utama, sedangkan Pessina diberi tugas memastikan koneksi dengan pemain sayap.
Pessina juga bertanggung jawab untuk menopang tim saat menyerang dengan menjadi salah satu opsi umpan di area sepertiga akhir.
Dengan begitu, teman-temannya bisa memberi peluang dari sayap via overlap.
Dalam situasi yang memungkinkan, Pessina dapat menyelinap ke kotak penalti dan menambah opsi penyelesaian akhir.
Roberto Mancini tidak menutup mata atas segala hal yang dibuat Pessina di lini tengah Atalanta.