TRIBUNNEWS.COM - Joakim Maehle, terperangkap dalam situasi yang menyulitkannya ketika Denmark berhadapan dengan Inggris di Semifinal Euro 2021.
Maehle melihat Jannik Vestergaard terpancing dengan pergerakan Harry Kane, Maehle berusaha menutup celah yang ditinggalkan bek Southampton tersebut.
Kane cukup jeli, ia melihat Bukayo Saka dalam posisi bebas, dan dari gestur Vestergaard, terlihat bahwa ia menyesali keputusannya mengawal Kane.
Saka kemudian memberi umpan datar kepada Sterling, namun bola salah diantisipasi Kjaer dan menciptakan gol bunuh diri, Inggris menyamakan kedudukan.
Baca juga: Inggris dan Italia Sama-sama Bermasalah, Mancini dan Southgate Putar Otak Benahi Hal Ini
Baca juga: Potensi Wasit Berat Sebelah Ancam Misi Italia Kalahkan Inggris di Final Euro 2021
Bukayo Saka tentu membuat semua pihak bingung, bagaimana bisa, pemain yang dianggap biasa saja di Arsenal, sukses membangkucadangkan Phil Foden, Jack Grealish hingga Jadon Sancho.
Umurnya belum genap 20 tahun, namun ia sudah menjadi andalan Gareth Southgate di sisi kanan penyerang Inggris selama Euro 2021.
Bagaimana Saka bisa menjadi penyerang andalan di tengah skuat mewah Inggris selama Euro 2021?
Saka adalah pemain termuda Inggris yang mencapai Semifinal, dan caranya menjadi andalan di Timnas Inggris, adalah buah racikan tepat Southgate.
Pelatih, akan selalu memilih pemain muda untuk mengisi starting line-up berdasar 3 hal, bagaimana cara pemain belajar, bagaimana cara beradaptasi, dan bagaimana menghadapi tekanan, jika bisa melewati tiga pertanyaan itu, bukan berarti sang pemain langsung mengisi skuat.
Setelahnya, pelatih akan menyeseuakian taktiknya, dan apakah sang pemain muda bisa disiplin dengan taktik atau bagaimana pemain muda tersebut bisa ekspresif di tengah lapangan.
Bukayo Saka, menjawab lengkap semua pertanyaan di atas.
Saka juga merupakan orang yang menghibur, ketika memastikan Inggris mendapatkan satu tempat di Final Euro 2021, Tyrone Mings dan Conor Coady menggendong Saka, dan Saka kebingungan dengan muka komikalnya.
Semua tertawa, bahkan Luke Shaw menggambarkan Saka sebagai sosok yang menghibur, meskipun Saka tidak bermaksud melucu.
Dan tidak mudah bagi pemain muda bermain dengan intensitas tinggi mencapai Final, Pele dan Mbappe mencetak gol di Final Piala Dunia, itu adalah anomali.
Baca juga: Profil Bjorn Kuipers, Wasit Final Euro 2021 dan Sudah Teruji di Semifinal Liga Champions Musim Lalu
Baca juga: Stadion Wembley Gelar Final Euro 2021, Lineker Minta Suporter Inggris Tidak Mencemooh Lagu Italia