Dan, seperti yang diutarakan Sir Alex Ferguson, masalah membuat pesepakbola akan memiliki kepemimpinan, dan itu yang terjadi kepada Maguire.
Di laga Euro 2021 menghadapi Ukraina, Harry Maguire memang bukanlah kapten, namun caranya mengkoordinasi lini belakang dan mengatur pemain Inggris menunjukkan kepemimpinannya.
Gary Lineker bahkan menyebut Maguire adalah kolosal dan kunci dari permainan Inggris.
Laga itupun ditutup dengan cantik melalui sundulannya di tengah babak kedua yang membuat skor menjadi 2-0 untuk keunggulan Inggris.
Yang menarik, sejak usia muda, Harry Maguire sudah diprediksi menjadi bek tengah terbaik Inggris.
Setelah hengkang dari Sheffield United pada 2014, Harry Maguire menunjukkan kualitasnya di Hull City.
Keunggulannya adalah penempatan posisi, dan caranya menutup ruang bagi pemain lawan.
Selain itu, kepemimpinan adalah nilai lebih, Andrew Robertson yang pernah satu tim dengan Maguire di Hull City, menyebut Maguire adalah sosok yang vokal, dan bahkan tidak segan menegur pemain yang lebih senior.
Maguire kemudian hengkang ke Leicester City, sebelum 80 Juta Poundsterling ditebus oleh Manchester United untuk mendatangkannya.
Baca juga: St Georges Park, Laboratorium Gareth Southgate untuk Bawa Inggris ke Final Euro 2021
Baca juga: Taktik Inggris Hadapi Penalti di Euro 2021, Dari Eksekusi Harry Kane hingga Trik Jordan Pickford
Kepemimpinannya tidak berubah, kapten kembali didapuknya di Manchester United, dan ketika isu adanya Super League tengah tahun ini, Harry Maguire menjadi sosok vital.
Ia mewakili para pemain, bertemu dengan Glazer, dan dengan tegas menyatakan bahwa para pemain dan dirinya, menolak adanya ide tersebut, hal yang tidak mudah bertemu dengan pemilik klub dan berbicara tentang menolak ide tersebut.
Dan Maguire sempat menjadi bahan tertawaan bagi Rafael Van der Vaart di TV Belanda.
Saat itu Van der Vaart menyebut Harry Maguire tidak bisa bermain sepak bola, ia hanya bisa menyundul tanpa mendistribusikan bola, semua orang tertawa.
Namun, sekali lagi Maguire menjawabnya dengan dingin, ia membuktikan dirinya adalah sosok yang tangguh di lini belakang, dan berpengaruh bagi timnya.