News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Lorenzo Insigne, Inspirator Italia Juara Euro 2021, Ditolak Inter Milan dan Idolakan Del Piero

Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Italia Lorenzo Insigne mengontrol bola selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Belgia dan Italia di Allianz Arena di Munich pada 2 Juli 2021/Lorenzo Insigne adalah inspirator permainan Italia di Euro 2021, sempat ditolak Inter Milan dan Torino sebelum bergabung ke Napoli

Beruntungnya, penolakan itu adalah jalan lebar ke klub impiannya, Napoli.

Insigne besar di sepakbola jalanan, jangan heran kemampuan dribillingnya sekaligus aksi di atas lapangan sangat menghibur.

Pengidola Alessandro Del Piero ini kemudian bergabung bersama akademi Napoli di usia 15 tahun.

Saat itu pada 2006, Napoli sedang dilatih oleh Zdenek Zeman yang sangat anti bertahan.

"Tidak tahu cara bertahan, tidak ingin bermain bertahan dan hanya ingin menyerang,"adalah slogan Zeman saat itu.

Dan Zeman sangat paham kualitas menyerang Insigne, mengirimnya ke Pescara yang saat itu diperkuat Marco Veratti dan Lorenzo Insigne.

Penyerang Napoli Italia Lorenzo Insigne (tengah) mengoper bola selama pertandingan sepak bola Grup F Liga Eropa UEFA Napoli vs Rijeka pada 26 November 2020 di stadion San Paolo di Naples. Filippo MONTEFORTE / AFP (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Baca juga: Italia Juara Euro 2021, Roberto Mancini jadi Pangeran Tampan dalam Serial Snow White

Baca juga: Tikitalia, Bawa Italia Juara Euro 2021, Buah Pikiran Mancini dan Pengganti Catenccio

Bersamaan dengan itu, Insigne sukses membawa Italia U-21 menjadi finalis Euro U-21 di Israel, tandemnya saat itu, Jorginho.

Sebagai fans sejati dan bermain untuk Napoli, kedewasaanya juga terbentuk.

"Saya jauh lebih buruk dibanding Ultras," ketika Insigne ditanya mengenai fanatismenya akan Napoli.

Ketika Napoli kalah, tidak ada satupun yang membuatnya tersenyum.

"Ia terlalu pemarah ketika Napoli kalah, ia bisa benar-benar merusak susasana apapun jika Napoli kalah," ujar Gattuso, mantan pelatih Napoli.

Pendewasaannya terbentuk ketika ia menjadi Kapten tim, tidak ada lagi kekecewaan berlebih, hanya 100 persen untuk Italia dan Napoli.

Jangan heran jika Il Magnifico tidak tergantikan di Italia, bahkan Gareth Southgate mengubah formasinya untuk menghentikan Insigne.

Kyle Walker dan Kieran Trippier difungsikan untuk mematikan pergerakan Insigne, namun gagal, gol Italia yang berawal dari tendangan bebas, tidak lepas dari akslerasi sang pemain.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini