News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Giorgio Chiellini dan Bonucci, Dwitunggal yang Jadi Benteng Kokoh Pertahanan Italia di Euro 2020

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Italia Leonardo Bonucci (tengah) merayakan dengan bek Italia Giorgio Chiellini (kanan) setelah mencetak gol pertama tim selama pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. Paul ELLIS / POOL / AFP

TRIBUNNEWS.COM, ROMA- SELAMA Giorgio Chiellini (36), dan Leonardo Bonucci (34) mengawal lini pertahanan, maka Italia akan aman, dan sulit untuk dikalahkan.

Suksesnya Azzurri menjuarai Euro 2020 tak lepas dari peran krusial dua bek veteran ini.

Faktanya memang, saat kedua pemain kawakan ini menjadi starter, Italia tak pernah terkalahkan dalam 16 laga terakhir di berbagai kompetisi.

Terakhir kali Azzurri kalah saat duo bek ini menjadi starter adalah ketika ditekuk Swedia pada 2017 di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.

Setelah itu, keduanya bahu-membahu membela Italia mengarungi 16 laga terakhir dengan membawa sepuluh kemenangan, dan enam seri, serta tentu saja satu buah trofi Piala Eropa.

Bek Italia Giorgio Chiellini dan bek Italia Leonardo Bonucci (kanan) berpose dengan trofi Kejuaraan Eropa setelah Italia memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (Laurence Griffiths / POOL / AFP)

Ada statistik menarik lagi soal Chiellini, dan Bonucci terkait penampilan mereka selama di Euro 2020.

Mengutip Squawka, sepanjang kompetisi tersebut, duo tembok Juventus ini tidak pernah dilewati pemain lawan.

Bahkan, keduanya juga tidak pernah membuat kesalahan yang berujung tendangan langsung ke gawang oleh pemain lawan.

Chiellini, dan Bonucci memang duet bek impian setiap pelatih. Urusan teknis mereka jagonya. Pengalaman apalagi.

Lebih dari itu, keduanya punya karakter yang benar-benar pengejawantahan sikap orang Italia, yang sepertinya lebih mengagungkan seni bertahan, ketimbang menyerang.

Bek Italia Leonardo Bonucci merayakan kemenangan setelah memenangkan pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. JUSTIN TALLIS / POOL / AFP (JUSTIN TALLIS / POOL / AFP)

Di atas segalanya, mereka benar-benar sudah mengenal satu sama lain. Telepati sudah terjalin sedemikian dalam.

Bonucci, dan Chiellini telah menghabiskan sembilan dari sepuluh musim terakhir bersama-sama di Juventus.

Bonucci sempat pindah ke lain hati, ketika pindah ke AC Milan. Namun dia hanya bisa bertahan semusim. Perpisahan dengan sang senior sepertinya makin menyadarkan bahwa dirinya belum lengkap tanpa Chiellini.

Seperti yang dia katakan pada bulan Februari, "Sekarang, saya pikir saya mengenalnya (Chiellini) lebih baik daripada istri saya".

Bek Italia Giorgio Chiellini bereaksi selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. (Laurence Griffiths / POOL / AFP)

Di mata pelatih kenamaan, Jose Mourinho, level duo bek Italia ini sudah sampai pada tahap mahaguru.

Musim 2018 lalu, dia bahkan menyarankan Chiellini, dan Bonucci untuk menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi terbaik dunia, Universitas Harvard. Memberi pelajaran untuk mata kuliah cara menjadi bek tengah hebat.

"Mereka berkualitas. Ketika saya mengatakan kualitas, saya tidak hanya mengatakan pemain itu kreatif. Chiellini-Bonucci, sangat indah untuk dilihat," tutur Mourinho.

Sedang menurut mantan bek timnas Inggris, Rio Ferdinand, duet Bonucci dan Chiellini selain sangat solid, dan berkarakter, juga diselubungi dengan seni gelap saat bertahan.

"Mereka punya kemampuan teknis, cerdas dalam bertahan, dan punya seni gelap untuk bertahan, hingga bertahan dengan keras. Tapi, dua hal yang penting adalah karakter dan kepribadian," kata Ferdinand.

Salah satu praktik seni gelap itu adalah saat Chiellini menarik baju Bukayo Saka yang melewatinya. Dia diganjar kartu kuning, tapi Italia terhindar dari potensi serangan balik yang berbahaya.

Setelah menjuarai Eropa, target Azzurri selanjutnya tentunya adalah Piala Dunia 2022. Dan Bonucci berharap, Chiellini tetap berada di sampingnya di Qatar pada 21 November hingga 18 Desember 2022 nanti.

“Saya akan meyakinkan dia (jangan pensiun dulu). Kami akan pergi berlibur bersama, saya akan meyakinkan dia, jadi tak perlu ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Bonucci di Football Italia, Selasa (13/7/2021)

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Aereoporti Di Roma (ADR) pada 12 Juli 2021 menunjukkan pelatih Italia Roberto Mancini (kiri) dan Giorgio Chiellini memegang trofi Kejuaraan Eropa setelah Italia memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris, saat mereka tiba di bandara Fiumicino Roma di Roma. (AEROPORTO DI ROMA / AFP)

Tahun depan, Chiellini bakal berusia 37 tahun. Saat ini, statusnya pun tanpa klub karena baru keluar dari Juventus. Karenanya sang maestro tak tahu nasibnya tahun depan. Dia hanya ingin menikmati dulu kebahagiaan mengangkat trofi juara Eropa.

“Saya bahkan tidak tahu apakah saya bisa lari besok. Untuk saat ini saya masih tenang. Satu hal yang pasti, Bonucci dan Gianluigi Donnarumma (kiper timnas Italia) pasti akan ada di sana," ujar Chiellini. (Tribunnews/den)

PROFIL DUA PILAR PERTAHANAN ITALIA :

Giorgio Chiellini

Tanggal Lahir: 14 Agustus 1984

Usia: 36

Tempat lahir: Pisa

Kebangsaan: Italia

Tinggi: 187 cm

Posisi: Center Back (Bek Tengah)

Timnas: Italia

Caps: 112

Gol: 8

Klub: Juventus

========================

Leonardo Bonucci

Tanggal Lahir: 1 Mei 1987

Usia: 34

Tempat lahir: Viterbo

Kebangsaan: Italia

Tinggi: 190 cm

Posisi: Center Back (Bek Tengah)

Timnas: Italia

Caps: 109

Gol: 8

Klub: Juventus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini