TRIBUNNEWS.COM - Jelang Piala Dunia 1994, salah satu apparel kenamaan, membuat iklan bergambarkan Paolo Maldini sebagai ikonnya.
Iklan tersebut menggambarkan bahwa penjaga gawang Italia adalah pekerjaan termudah di dunia, karena adanya Maldini.
Dan sebaliknya, Paolo Maldini kini menjalani pekerjaan paling menantang di dunia, Direktur olahraga AC Milan.
Baca juga: Mike Maignan vs Gianluigi Donnarumma, Perhitungan Cermat AC Milan dan Rekomendasi Moncada
Baca juga: Fikayo Tomori, Andalan AC Milan di Lini Belakang, Dibuang Lampard di Chelsea, Dipuji Pioli & Maldini
“Setelah 25 tahun sebagai pro, fase itu berakhir,” katanya di The Athletic.
“Meskipun saya secara mental siap untuk pensiun, saya ingat dua hal terjadi. Saya berada di Miami, pra-musim dimulai dan saya berpikir: 'Saya tidak di sana. Saya harus pergi kereta'.
"Saya sedikit merindukannya tetapi saya pikir itu membuat saya baik karena saya tidak mengalami stres.
“Lalu ada saat saya kembali ke San Siro untuk pertama kalinya, itu adalah Milan-Inter, minggu kedua musim ini, dan mungkin yang paling Anda rindukan bersama dengan waktu yang Anda habiskan di ruang ganti dengan rekan satu tim Anda adalah suasana di stadion pada malam-malam seperti itu.
"Itu terjadi saat Milan melawan Barcelona di Liga Champions juga. Katakanlah tiga kali dan hanya itu.” terang Maldini.
Usianya kini 52 tahun, namun sosoknya masih tegas, gaya berbicara khas Italia Utara masih bisa terdengar jelas.
Berbeda dengan kompatriotnya seperti Andrea Pirlo, Gattuso, Andriy Shevchenko dan Sandro Nesta yang memilih menjadi pelatih, Maldini memilih mengabdi kepada klubnya di jajaran direksi.
Tugas ini tidak lebih mudah.
Ketika semua pelatih berpikir mengenai taktik dan cara meraih kemenangan, Maldini, memikirkan 23 pemain plus jajaran pelatih.
"Saya berpikir 200 hal dalam sehari," ujar Maldini.
"Sebagai direktur teknik saya punya dua peran, pertama di kantor dan menangani transfer ketika musim dimulai, lalu bertemu pemain dan melihat kemajuan tim," ujar Maldini.