Newell tidak mampu membayarnya, Jorge pun demikian, hingga akhirnya Jorge mengirim surat ke Barcelona.
Barcelona yang tertarik mengajak Messi trial di usianya yang baru 13 tahun, dan akhirnya secara diam-diam Jorge mengajak Messi ke Spanyol.
Tidak ada yang tahu ke mana Messi saat itu, tidak teman sekelasnya, bahkan Newell mengutus orang untuk mencarinya hingga Buenos Aires, namun hasilnya nihil.
Barcelona terpikat, namun ragu-ragu, akhirnya Jorge membuat situasi di mana Messi menjalani trial dengan River Plate untuk menekan Barcelona.
Akhirnya, Charly Rexach selaku pelatih Barcelona, mengontrak Messi di atas selembar tisu di depan Josep Maria Mingiella dan Horacio Gaggioli, dua penasihat Messi di Spanyol.
Drama kemudian terjadi di La Masia, ketika itu, Presiden Barcelona, Joan Gaspart, mempertanyakan adanya pengeluaran 120 ribu Euro untuk pemain La Masia.
Jorge langsung bergerak dengan menghubungi Jorge Valdano, yang juga merupakan orang Rosario, tujuannya? bertanya untuk kemungkinan Messi hengkang ke Real Madrid.
Akhirnya kepindahan itu urung terjadi karena Jorge kemudian berubah pikiran dan berdiskusi dengan sang presiden klub.
Saga tidak selesai sampai di sana, ketika 2005 Jorge kembali berperan di balik bertahannya Lionel Messi di Barcelona.
Baru berusia 18 tahun, Messi mencetak gol dalam laga Gamper Trophy menghadapi Juventus, namun ia tidak bisa bermain untuk tim utama Barcelona di La Liga karena kuota pemain non-Spanyol terpenuhi.
Inter Milan mengintip kesempatan ini dan menawarkan gaji 3 kali lebih banyak, dan saat itu Serie A masih membebaskan aturan pemain non Italia untuk bermain.
Txiki Begiristain dan Joan Laporta langsung bergerak, Jorge tidak terburu-buru masalah gaji, yang dilakukannya adalah memastikan Messi mendapatkan warga negara Spanyol terlebih dahulu.
Akhirnya, Messi dan Jorge mendapatkan warga negara Spanyol, negosiasi gaji kemudian dilakukan dan tidak perlu waktu lama untuk sang pemain setuju.
Messi bisa bermain untuk Barcelona, dan sang ayah bisa tinggal di Spanyold engan tenang.