TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga 1 2021 di tengah ketidakjelasan, saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali hingga 20 Juli nanti.
Ada wacana kompetisi akan digulirkan pada Agustus mendatang, namun itu juga belum pasti lantaran belum ada keputusan final soal kick off kompetisi.
Gelandang asing Bali United, Brwa Nouri, kecewa dengan penundaan kompetisi Liga 1 yang terus menerus terjadi sejak 2020 lalu.
Pemain asal Swedia itu kembali ke Indonesia sejak tahun lalu, ketika Liga 1 rencana akan digulirkan September 2020.
Baca juga: Dari Eks-Persib Hingga Jebolan Liga di Afrika, Ini Deretan Pemain Naturalisasi Persis Solo
Namun, situasi tidak mendukung, apalagi saat ini kasus penyebaran Covid-19 terus melonjak.
Dengan situasi ini, Brwa Nouri punya keinginan untuk pulang ke kampung halamannya di Swedia.
"Kemungkinan (saya pulang ke Swedia)" kata Brwa Nouri, dikutip dari Tribun Bali.
Penundaan yang terjadi terus menerus ini berdampak buruk bagi pemain, karena pekerjaan utama mereka sebagai pesepak bola tak berjalan.
"Tentu saja tidak terlalu bagus. Sulit untuk siap, ketika semua yang dilakukan negara ini adalah menunda pekerjaan kita (pesepak bola)" tegas Nouri.
Beberapa waktu lalu operator Liga, LIB, sempat meeting dengan klub, yang mengeluarkan wacana untuk penyelenggaraan Liga 1 pada 20 Agustus mendatang, namun Nouri menilai hal itu tidak akan terjadi.
Baca juga: Wacana PPKM Darurat Diperpanjang, Bagaimana Nasib Liga 1 2021?
"Ini tidak akan pernah terjadi. Saya kembali tepat satu tahun yang lalu ke Bali dari Swedia karena mereka (PSSI dan PT LIB) mengatakan liga akan dimulai Agustus/September (2020)."
"Sekarang, satu tahun kemudian, masih ada sepak bola? Mereka adalah lelucon," pungkasnya.
Saat ini, Nouri yang masih bertahan di Bali tengah menghabiskan harinya dalam kondisi penerapan PPKM Darurat dengan latihan mandiri.
William Pacheco