TRIBUNNEWS.COM - Ole Gunnar Solskjaer tampaknya menjadi pelatih Manchester United yang memiliki arah kebijakan yang lebih efektif sejak era pensiunnya Sir Alex Ferguson.
Meskipun tidak semua transfer yang dilakukan Solskjaer berhasil, namun setidaknya ia lebih baik dalam menangani hal tersebut.
Moncernya performa pemain seperti Bruno Fernandes, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, dan Edinson Cavani merupakan buah keberhasilan transfer era Solskjaer.
Hal itu berbeda dengan kebijakan transfer era pelatih Louis Van Gaal dan Jose Mourinho yang terkesan tidak tepat ketika mendatangkan pemain.
Meskipun demikian, Solskjaer memang perlu pembuktian lebih agar kesuksesan transfernya sebisanya diiringi dengan prestasi berupa gelar juara pula.
Baca juga: Satu Syarat Saja Tak Terpenuhi, Real Madrid Takkan Restui Hajat Besar Manchester United
Baca juga: Dua Hal yang Bikin Manchester United Memilih Mundur dari Perburuan Harry Kane
Dilansir Bongda, jika menelisik arah kebijakan transfer yang dilakukan Manchester United tepatnya pada periode tahun 2014-2018.
Kebijakan manajemen Manchester United pada periode tersebut terkesan benar-benar berantakan.
Dimulai pada musim panas 2014 dimana tim Setan Merah menghabiskan lebih dari 170 juta poundsterling untuk mendatangkan berbagai pemain sampai tahun 2018.
Berbagai blunder dilakukan manajemen Manchester United dalam mendatangkan pemain sehingga tak sedikit pemain yang gagal bersinar.
Hal itu justru berbanding terbalik dengan kebijakan transfer yang lebih efektif dan tepat yang dilakukan tim rival seperti Liverpool atau Manchester City.
Ed Woodward mungkin ingin meninggalkan warisan besar untuk skuat Manchester United pada periode tersebut.
Dia mampu mendatangkan nama-nama besar seperti Angel Di Maria dan Radamel Falcao tepatnya pada era pelatih Van Gaal.
Baca juga: Jadon Sancho Datang, Wonderkid Man United Bisa Gagal Masuk Timnas Inggris Kata Mourinho
Sementara, era Mourinho terdapat kedatangan Alexis Sanchez yang merupakan hasil opsi tukar guling dengan Henrikh Mkhitaryan ke Arsenal.
Anehnya, penandatanganan pemain yang berlabel bintang itu tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Manchester United.