News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Menelisik Bedanya Solskjaer Dibanding Van Gaal & Mourinho Saat Belanja Pemain di Man United

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Solskjaer ketika laga Manchester United kontra Villarreal

TRIBUNNEWS.COM - Ole Gunnar Solskjaer tampaknya menjadi pelatih Manchester United yang memiliki arah kebijakan yang lebih efektif sejak era pensiunnya Sir Alex Ferguson.

Meskipun tidak semua transfer yang dilakukan Solskjaer berhasil, namun setidaknya ia lebih baik dalam menangani hal tersebut.

Moncernya performa pemain seperti Bruno Fernandes, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, dan Edinson Cavani merupakan buah keberhasilan transfer era Solskjaer.

Hal itu berbeda dengan kebijakan transfer era pelatih Louis Van Gaal dan Jose Mourinho yang terkesan tidak tepat ketika mendatangkan pemain.

Meskipun demikian, Solskjaer memang perlu pembuktian lebih agar kesuksesan transfernya sebisanya diiringi dengan prestasi berupa gelar juara pula.

Baca juga: Satu Syarat Saja Tak Terpenuhi, Real Madrid Takkan Restui Hajat Besar Manchester United

Baca juga: Dua Hal yang Bikin Manchester United Memilih Mundur dari Perburuan Harry Kane

Solskjaer ketika laga Manchester United kontra Villarreal (KACPER PEMPEL / POOL / AFP)

Dilansir Bongda, jika menelisik arah kebijakan transfer yang dilakukan Manchester United tepatnya pada periode tahun 2014-2018.

Kebijakan manajemen Manchester United pada periode tersebut terkesan benar-benar berantakan.

Dimulai pada musim panas 2014 dimana tim Setan Merah menghabiskan lebih dari 170 juta poundsterling untuk mendatangkan berbagai pemain sampai tahun 2018.

Berbagai blunder dilakukan manajemen Manchester United dalam mendatangkan pemain sehingga tak sedikit pemain yang gagal bersinar.

Hal itu justru berbanding terbalik dengan kebijakan transfer yang lebih efektif dan tepat yang dilakukan tim rival seperti Liverpool atau Manchester City.

Jose Mourinho (kiri) dan Louis van Gaal. (pa/dailymail)

Ed Woodward mungkin ingin meninggalkan warisan besar untuk skuat Manchester United pada periode tersebut.

Dia mampu mendatangkan nama-nama besar seperti Angel Di Maria dan Radamel Falcao tepatnya pada era pelatih Van Gaal.

Baca juga: Jadon Sancho Datang, Wonderkid Man United Bisa Gagal Masuk Timnas Inggris Kata Mourinho

Sementara, era Mourinho terdapat kedatangan Alexis Sanchez yang merupakan hasil opsi tukar guling dengan Henrikh Mkhitaryan ke Arsenal.

Anehnya, penandatanganan pemain yang berlabel bintang itu tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Manchester United.

Para pemain tersebut gagal tampil bersinar sebagaimana penampilan hebat yang diperlihatkan ketiganya bersama timnya masing-masing sebelum bergabung Manchester United.

Jose Mourinho mendampingi Manchester united saat bertandang ke markas Bournemouth, Vitality Stadium, pada pekan ke-11 Liga Inggris 2018-2019, Sbatu (3/11/2018) (twitter.com/Sporf)

Alhasil, Van Gaal dan Mourinho akhirnya harus berkemas lebih cepat untuk meninggalkan Old Trafford ketika manajemen sudah tak terkesan dengan penampilan para pemainnya di atas lapangan.

Banyaknya kontrak nama besar ternyata bukan berarti menjamin kesuksesan Manchester United lantaran mereka tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

Hal itu berbeda dengan apa yang dilakukan Solskjaer kala mengambil alih kursi pelatih.

Meski sampai sekarang belum mampu memberikan trofi perdana, Solskjaer terlihat lebih tepat dan bijak dalam hal transfer pemain dibandingkan dua pendahulunya tersebut.

Baca juga: Beban Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United Makin Berat Gegara Kehadiran Thomas Tuchel

Baca juga: Jadon Sancho, Kebutuhan Manchester United di Posisi Sayap dan Arjen Robben Paradoks

Solskjaer tak hanya mampu mendatangkan nama pemain top saja, namun juga diiringi keharusan pemain baru tersebut sesuai dengan kebutuhan tim.

Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka dan Bruno Fernandes menjadi deretan pemain baru yang berhasil meningkatkan skuat Manchester United.

Belum lagi keberhasilan Solskjaer memetik buah kesabaran mendatangkan Jadon Sancho pada musim panas ini berpeluang membuat kekuatan Manchester United makin menakutkan musim depan.

Gelandang Portugal Manchester United Bruno Fernandes merayakan setelah mencetak gol pembuka dari titik penalti selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 7 Maret 2021. (LAURENCE GRIFFITHS / POOL / AFP)

Solskjaer dapat dikatakan sekarang memiliki keuntungan lebih dalam bekerja dengan keberadaaan direktur sepak bola dan teknik yang bernama John Murtough dan Darren Fletcher.

Keberadaan keduanya memungkinkan Solskjaer bergerak lebih bebas dalam mencari pemain yang ia butuhkan untuk memperkuat tim binaannya.

Hal itu tampak berbeda ketika Woodward dan Matt Judge berada di Manchester United, dimana keduanya berperan mengawasi pembelian pemain baru.

Alhasil dibalik penampilannya yang terlihat tenang dan wajah selalu tersenyum, Solskjaer sebenarnya mampu terlihat bijaksana dan semakin merasa bahwa pemain baru yang ia tanda tangani telah sesuai apa yang diinginkan dirinya maupun tim.

Jelas bahwa Manchester United di bawah asuhan Solskjaer telah secara bertahan bergerak ke arah yang benar pada jendela transfer setiap musimnya.

Cara Solskjaer berbelanja dengan cara tepat akan membantu Manchester United melengkapi kepingan puzllenya sekaligus bisa mengembalikan kejayaan tim Setan Merah nantinya.

Berita lainnya terkait Manchester United

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini