Tidak hanya itu, meskipun keduanya sudah berumur tapi masih cukup produktif dalam menghasilkan gol.
Dengan ketenangan dan kematangan bermain tentunya Giroud bisa menjadi penyerang yang tua-tua keladi di Serie A musim depan.
Giroud merupakan tipikal penyerang yang tidak egois dalam menjalankan skema permainan di tim yang ia bela.
Hal itu terlihat ketika Giroud membela Arsenal, Chelsea, hingga Timnas Prancis.
Baca juga: Galau Melanda AC Milan, Nasib Proyek Jangka Panjang Stefano Pioli Terancam Bubar Jalan
Peran itulah yang akan membuat kerjasama tim AC Milan di bawah komando Stefano Pioli harus berjalan secara baik.
Tak hanya itu saja, dengan postur menjulang yang dimiliki Giroud, opsi sundulan juga bisa menjadi hal mematikan di kotak penalti lawan.
Salah satu hal paling menawan yang dimiliki Giroud perihal sikap profesionalisme yang ia tunjukkan.
Meskipun kerap kali turun dari bangku cadangan, Giroud kerap kali menjawab kepercayaan pelatihnya dengan performa mengkilap di atas lapangan.
Hal itu terbukti dari statistik yang ditorehkan eks pemain Montpelier tersebut bersama tim yang pernah ia bela.
Sebagaimana misal performa Giroud bersama Chelsea musim lalu kala ia hanya menjadi pilihan ketiga timnya tersebut.
Pemain berusia 34 tahun itu tetap mampu mencetak angka double digit dalam perolehan golnya musim lalu.
Koleksi 11 gol dari 1.200 menit bermain (31 penampilan) menjadi bukti efektifnya permainan Giroud ketika ia dipercaya masuk lapangan.
Baca juga: Tiga Alasan AC Milan Perlu Melamar Isco - DNA Liga Champions yang Lebih Baik Ketimbang Ibrahimovic
Baca juga: Ibrahimovic Sambut Positif Kedatangan Giroud ke AC Milan, Makin Banyak Pemain Hebat Makin Baik
Pada musim sebelumnya lagi, Giroud tetap mampu mencetak double digit dengan koleksi 10 gol dan 1 assist dari 25 laga bersama Chelsea.
Performa paling mengejutkan hadir ketika Giroud mengarungi musim 2017/2018, di mana ia mampu mencetak 13 gol dan 10 assist dari 45 gol.
Baca juga: Liga Italia: Enggan Ulangi Kesalahan, AC Milan Berhasil Amankan Masa Depan Calabria